Asmaraloka Bumbu Dapur, Mak
sejauh apa pun susur sungai yang kulalui,
kulabuhkan juga derap langkah di tanah Melayu Siak ini
sejauh apa pun melanglang,
akan bermuara jua derap langkah ke Kampung Tualang
di sepanjang ranah Melayu yang terbentang hijau hutan,
kicau burung-burung mengepak terbang
ikan juaro dan udang galah di sepanjang belantaran sungai jantan
tak ada yang lebih agam di kenang selain ingatan ke kampung halaman
akan peluh Abah menyiang ladang
dan bumbu dapur Mak yang mampu menjadi asmaraloka berumur panjang
apalagi bila kuingat ikan salai Pinang Sebatang
yang berkuah lemak santan, oi mak jang, bikin kepayang
ditambah pula kulit kerupuk dan ikan teri yang menjadi lauk,
mampu menjuluk anggara di lekuk lambung deruk
mengijabkan puspawarna di atas gemuruh periuk.
oh, Mak, aroma masakan buatanmu membuat candu
untuk tandang ke halaman rumahmu
mengiang kenangan masa kita dulu; menciptakan riuh pada cobek dan munthu
menakar cabai, bawang dan garam menjadi kaldu
gurih menyatu di pangkal panci dan wajanmu
Mak, bolehkah aku menabung rindu?
(Tualang Timur)
Sastrawan sejati
Sleewbeewww
Eh, buset tet tet tet tet…