Cerpen: Ayah dan Rahasia-Rahasianya
Riausastra.com - Saya melihat pepohonan seperti saling berkejaran dengan pohon lain dari balik jendela kaca kereta ekonomi yang melaju lurus mulus. Seperti sedang bermain kucing-kucingan.
Sore itu, matahari nampak hangat. Gagah menggantung pada sudut empat...
Cerpen: Peha Ayam untuk Zara
Riausastra.com - Hari ini dewan rakyat sebulat suara meluluskan kenaikan gaji dan elaun setiap ahli parlimen bagi penggal tahun 2022/2023. Usul yang diluluskan itu melayang dari peti television yang tergantung di dinding kedai Pak...
Cerpen: Api Unggun di Pagak
Riausastra.com - “Kretak -kretak, brak…” Suara ranting-ranting yang kupatahkan dan kulempar pada nyala api. Irama gesekan angin pada dahan-dahan jati membuat malam ini semakin dingin. Bulan purnama yang tadi terang kini tenggelam dalam bayangan...
Cerpen: Bertahlil Kucing Patoh
Riausastra.com - Alkisah seorang pria, berusia sekisar 60. Meski tidak lagi muda, pria tersebut tidak memiliki anak baik putera atau puteri dan tidak memiliki peliharaan wanita dewasa sebagaimana pasangan pria dan wanita pada umumnya...
Cerpen: Ketika Gagak Terakhir Berkaok
Riausastra.com - Seekor gagak hitam mengepak perlahan, membelah kabut pagi yang tipis. Matanya yang tajam menatap ke bawah, memperhatikan setiap sudut kampung yang tampak begitu kecil dari ketinggian. Dari atas sana, gagak itu bisa...
Cerpen: Lelaki di Jembatan
Riausastra.com - Aku mengunci risauku. Kuisyaratkan lewat angin yang menyapa pipiku dengan lembut di pagi itu. Sayangnya, aku mencoba mengabaikan matahari. Pura-pura tak menikmati sinarnya yang cantik merona. Mungkin begini jika hati sedang kemelut....
Cerpen: Orang-Orang Bunian
Riausastra.com - Pepohonan hutan imbo tampak merisik-risik. Angin mengeriap. Udara menggigili sendi-sendi tulang. Di anjungan rumah panggung lipat pandan beratap curam, tangis sesegukan orang-orang kampung memecah keheningan. Pukul dua belas malam terbaring kaku si...
Cerpen: Nik Mambang Talang
Riausastra.com - Malam itu hujan menderas. Burung punai mengelilingi cakrawala— mengisyaratkan akan ada petaka. Nik berlari seperti kijang betina dikejar harimau belang. Rimbun batang petalangan bewarna hitam pekat ia lalui dengan badan bergetar. Gadis...
Cerpen: Nelayan dan Tambang Pasir Laut
Riausastra.com - Rumi, gadis remaja itu berdiri memandangi laut dengan kedua netra yang penuh harap menunggu kedatangan Hasyim, ayahnya. Deru ombak dan rona merah jambu surya yang kian meredup menambah kesan yang pilu di...
Cerpen: Pohon Ajaib Berbuah Emas
Riausastra.com - Menyaksikan orang-orang Papua berpakaian adat menari-nari di depan pagar gedung Mahkamah Agung saat meliput aksi masyarakat adat Papua hari ini membuatku teringat pada tanah kelahiranku sendiri, Riau.
Apa yang baru akan mereka alami...