Puisi: Keluhan Iblis

0
Keluhan Iblis Aku jumpa dengannyaDi simpang jalan menuju rumahkuKetika senja datang menuju malamBersembunyi dipebilahan hijau bambu berdaun lebat….Matanya lebam menghitamWajahnya gelap merona amarah: "Kesombonganku tercuriSirna selayak buih di lautanKedigjayaanku hilang, dan terpinggirkan" : "KegelisahankuSeperti angin meliuk...

Puisi: Angsa Kertas

0
Angsa Kertas Angsa kertas tergeletak begitu saja.Entah sudah berapa lama dia berada di sana.-meja berdebu, ruangan pengap, dan tentu sajapotret dirimu yang tergantung dengan bosan-. Angsa kertas itu sesekali diterpa embusan angin karena seseorang yang-entah kapan-...

Puisi: Kau Menjadi Sajak yang tak Sempat Aku Baca

0
Kau Menjadi Sajak yang tak Sempat Aku Baca kau terselit di antara helai hariyang tak sempat aku buka –sunyi menulismu di pinggir mimpi. huruf-hurufmu gugursebelum sempat aku eja;tiap baitmu hanyutdalam alir waktu. kau adalah puisi yang pernah...

Puisi: Dari Kelopak Bayang-Bayang

0
Dari Kelopak Bayang-Bayang Rohani dan jasmani kita bertemudi bawah bayang-bayang Kuala Lumpurrendangnya payung perjuanganbilah bilahnya dari sayap cenderawasihkelopaknya dari kuntuman persahabatansambil mengunyah angin tajamdan awan awan tanpa hujan. Langkah ini tanpa jurus,nawaitunya ada di langitseperti kau...

Puisi: Ombak tak Pulang

0
Ombak tak Pulang Sesekaliombak kan datang mencapai pantaitak mesti menunggumusim angin barat daya berhembus Disapanya pantaidisentuhnya kehidupan lalu kembali lagike tengah laut Aku hanya bentukan sementara, serunya yang lahirdipukul angindideraskan air jadi, begitu sajaya begitu sajaserunya sambil menghilang Bagansiapiapi, 8 April 2025 *** اومبق تق ڤولڠ سسكالياومبق...

Puisi: Syaitan Kuboid

0
Syaitan Kuboid secangkir kopi semakin muallangit koyak belum bertampalmata memandang terhilang akaldarah berkesimbah kian normalehsan tersesat di lorong sundal kamekaze-kopter berlegarlegarbayangan seekor syaitan liarbermata merah terus mengejarkuboid puaka sedia dilancarbagai sekam ia menjalarhitam jiwa hangus terbakar ia...

Puisi: Kuyup

0
Kuyup di tengah-tengah hujan dosamaruah bertelanjanganadab bergelimpanganmelutut adatterlucut kulit imankuyupmereka tersembam di kaki kemunafikan di tengah-tengah hujan dosa ituwajah-wajah legamdipanah sesalakibat mantera-mantera terkutuklidah dan hati menjadi hitamkaku melafazkanwalau sezarah keinsafan 04 Jan 25, Pasir Ris, Singapura *** كويوڤ د تڠه...

Puisi: Usai Lebaran

0
Usai Lebaran Lebaran datang lagimenjanjikan sejuta ceriadengan mengukir senyum asliya, gembira segenap ratamembangkitkan riang setahunaku girang menari di dada teruja. Lebaran datang lagimenghimpunkan segala rupadari penjuru segala buanadi ruang halaman membakar cahayacerah yang menerangi desaaku jua...

Puisi: Malam, Luka, dan Puisi

0
Malam, Luka, dan Puisi /1/Setelah seharian mentari mendekap tubuhkuKini memudarkan dekapnyaMembiarkan tubuh kecil iniDi gerogoti gelap sunyiDan malam menggodakuMenawarkan seribu duka tentang mu “Silakan, gelap, sunyi, dan hampaini minuman favoritmu, luka” tawarnya “Kau luka, minumlah malam iniyang...

Puisi: Pesan Emak

0
Pesan Emak Kalau nanti emak pergiGunalah emas di laciBuat hantaran cincin dan gelang Tanah sekangkangJuallah buat mahar Beras di almariTanakkan hingga habisSegala makhluk di petiJamukan di majlis Kalau nanti emak pergiGadaikan pusakaUntuk majlis kahwin Ingat nak,Biar mati emak,Jangan mati adat! *** ڤسن امق كالاو...

TRENDING TOPIK