Puisi: Sayup
Sayup
sayupberat pelupuk mendukung bayangsedang kita bertatapanrenunganmu bukan padakulepas melayang
sayupselirat urat matamu meremangsedang kita berpandangansekilaspun tiada wujudkuenggan bertandang
sayupkuat inginmu mengikat awansedang mata berlinanganterhayat membilai anganmeretak harapan
Tangkak,Johor
***
سايوڤ
سايوڤبرت ڤلوڤوق مندوكوڠ بايڠسدڠ كيت برتتاڤنرنوڠنمو بوكن ڤداكولڤس ملايڠ
سايوڤسليرت اورت...
Puisi: Gelombang Rindu
Gelombang Rindu
Ada sebuah wajahyang tercecer di petang kenanganyang kumuntahkandalam gemuruh mimpi pada sebuah malamketika pintu mimpi terbukaaku terperangkap dalam dosaingin segera mengakhiri mimpi itutapi rindu masih menebalaku terjerumus dalam dosausai kembali dari samudera mimpiaku...
Puisi: Kemanisan Silaturahmi
Kemanisan Silaturahmi
Busa-busa puisi bercandamenyaji rencah sejuta rasabiji-bijian kopi serumpunbertemu di muka cangkirhangat menyegarkandalam uncang ukhuwah
semerbak aroma diksidiadun sebati kelazatanmenjamu bait-bait maknadi setiap rangkap selerasarat kepekatan nikmat
tiap regukan tiada taramenumpah kasih pesonamengulum kemanisantak terungkapdek rungkai...
Puisi: Perihal Engkau
Perihal Engkau
-Kepada Bintang-Bintang nan Lepas dari Genggaman
Jangan lagi kau datang padakuBiarlah hari jelma tahun nan tak pastiBiar kusimpan sinema kita dalam lema
Matamu hilir air mata, kucurkan kenangan derasBermuara di lautan lepasDebur ombak bawa suaramuTuturkan...
Puisi: Belati
Belati
Di sisa-sisa tumpukan kapur IndaruangMereka mencoba mengoyak-ngoyakcerita masa lampau kita dengan taring-taringtumpul yang mereka asah bersama janji-janji, kekasihSitinjaulauik saban-saban memberi kodedengan sedikit tangis serta kemacetan yang tengah terjadiCepatlah lahir Parpatiah-parpatiah barusebelum Indaruang meraung pada...
Puisi: Bicara Sepasang Mata
Bicara Sepasang Mata
Pandang betul-betulcukup hanya menjegilekor mata menembak tepatseram bagai dicuit rasuktak perlu lantang bicaracahaya mata terdiam kecutibu ayah misali punya sakti.
Tengok tepat-tepatcukup hanya tenungansatu persatu dipanah tajamsesekali rasa nak telantak perlu riuh terjerit...
Puisi: Malam ini, Layla
Malam ini, Layla
Malam ini, Layla di padang sabana pemandangan yang mempesona tak terkiraLangit bertaburan bintang di atas awan putihMahkota Qais, tiara Layla memancarkan cahaya
Malam ini, Layla sungai itu mengalir dari laut yang biruMengalun damai...
Puisi: Ke Mana Muara, Tuan?
Ke Mana Muara, Tuan?
Tuan …Berabad sudah kunantiUdara gaharu dari halaman rumahYang bercokol di tanah gulma
Jutaan tahun bulan berlariTak kunjung jua hantaman gelisah mati
Kembali kucicip masa kanak-kanak dalam tidur panjangSaat aku dan kakak berjongkok, menutup...
Puisi: Hijab Humaira
Hijab Humaira
(sempena Hari Wanita Sedunia)
wanita persis kopiada pahit ada yang manisada murahramai masih yang mahal— pada sebuah maruahiman dan akal
aromanya penenang jiwacandunya membelai cintaadam yang laradi persimpangan halamerah membaraatau hijau inderaloka
meneladani indah peribadihijab sang...
Puisi: Siklus Kehidupan
Siklus Kehidupan
Teriakan langit menggelegar mengumandangPekak mengguncang bumi di tengah pekatnya halimunHujan datang menampar semua wajahKemarahan air tak layak jadi prosaBerbondong menjajah hutan-hutan betonDi tanah-tanah yang tersisaLiar menerjangMenggenang seperti segaraKetika langit kembali benderangSekejap lupaDan….terlupakan
Tiba waktu...