Puisi: Gerimis Senja
Gerimis Senja
Tak lagi kudapati sosok si “Kakak” di siniDua pekan lalu, puteri kecilnya sudah boleh pulangAku ingat senyum sumringah di wajahnyaAku berbisik, “Airin, kapan ya Allah?”
Perempuan itu menyediakan dua tabung oksigenDemi putrinya yang tak...
Puisi: Air Mata Ibu
Air Mata Ibu
Saat bangun pagiibu langsung berwudhu denganair matanya untuk menyucikan dosaanak-anaknya.
Pukul 6 pagiibu menyeduh kopi suaminyadengan hangat air matanyaagar cinta dapat disesap bibirkelu sang suami.
Setelah itu ibumenyirami tanaman di halamandengan rincik air matanya...
Puisi: Tentang Arti Berjuang
Tentang Arti Berjuang
Menyusuri ruas jalan yang berlikuBetapa sibuknya suasana di sore iniSetiap orang mengejar mimpi masing-masingSampai terlelap di malam hariLalu bangun, kembali mengejar mimpi
Aku tak mau terbuai oleh mimpiDalam jiwa yang terasa hampaApalah artinya...
Puisi: Katakan pada Izrail
Katakan pada Izrail
Katakan Pada IzrailNyawaku masih sanggup berdoaJangan dicabut sebelum lelapRindu ini berteriak ke nabi-nabi
Biarkan aku berlayarMendatangi roh-roh perintahSeberat ombak mencapai puncakSekeras batu dilabuhi hujanNantinya pecah menjelma ilmu
Bila kuhaturkan gerajiSemua orang, suruh jangan menangisAku...
Puisi: Airin, Bertahanlah Sayang
Airin, Bertahanlah Sayang
Airin..Aku menatapmu lamat-lamatLisanku tak henti menyebut asma-NyaWajah senduku, basah air mata
Aku mendapatimu di Ruang IsolasiVirus yang bertahan di darahmu, semakin menjadi-jadiAku diam: hampaTubuh lemah itu kembali dibalut plastik kacaBublle CIPAP akan berganti...
Puisi: Martabat Cinta
Martabat Cinta
Izinkan aku mencintaimuselembut azan yang dikumandangkanburung-burung kala senjadi Madura.Suara merdu azan yang menggetarkan daun hatihingga tunjam luruh pada hamparan tanah.Cintaku amatlah rendah, lantas aku tak mudah pasrah.Aku menanaminya dengan bibit-bibit tasbih,Aku menyiraminya dengan...
Puisi: Ulang Tahun
Ulang Tahun
selalu kau ingat, satu persatu usiamenetes menjadi lautanmenjadi sesosok ombak, putih membuihmelayang-layang rindu pada karangmenjadi sebatang angin, akarnya menerbangkan layarmengantar kabar nelayan pada anak-anak laut.bukan hanya tempat menjala takdirmelainkan pantai dari segala yang...
Puisi: Darah Pertama
Darah Pertama
Malam yang berlalu adalah episode penuh kejutanDering handphone terasa sangat menakutkanJika ia telah bergema,Aku harus kuatkan mentalSediakan jiwa yang kokohMenanti kabar dari seberang sana
Ada kalanya aku mulai bosanKabar buruk sudah seperti santapan batinSeperti...
Puisi: Tanda Cinta
Tanda Cinta
Dengan tanda cintaAku menjelma samuderaLuas menuangkan rasa
Hati-hati rapuhSukma-sukma lumpuhAda pun rindu sepuhDalam kemilau cahaya tubuh
Jangan bersedihJika jodoh bukan tindihBiarkan bertamasyaMeratapi nasib anyar
Nikmati sajaKalau kau terlukaSebab bagi penyairAdalah darah anyirYang kental bau syair
Pordapor, 2022
Puisi: Ada Cinta dalam Kuali Ibu
Ada Cinta dalam Kuali Ibu
Sepasang bola mata tenggelam pada pawon tua dengan dinding gedeg yang hampir hangus dimakan usia. Di jerambah beralas tanah yang retak, perempuan paruh baya berkerudung coksu itu mulai menggoreskan kisah...