Puisi: Dari Kelopak Bayang Bayang
Dari Kelopak Bayang Bayang
Rohani dan jasmani kita bertemudi bawah bayang-bayang Kuala Lumpurrendangnya payung perjuanganbilah bilahnya dari sayap cenderawasihkelopaknya dari kuntuman persahabatansambil mengunyah angin tajamdan awan awan tanpa hujan.
Langkah ini tanpa jurus,nawaitunya ada di langitseperti...
Cerpen: Telaga Hitam di Tengah Hutan
Seketika tubuh Zainal mengeras. Kaki dan tangannya-pun tak lagi dapat digerakkan. Syukurlah seorang pria yang tidak dikenali telah menolongnya. Lelaki misterius yang datang tiba-tiba tersebut membopongnya keluar menuju bibir hutan.
Riausastra.com - Semenjak Tuk Kamil...
Puisi: Ombak tak Pulang
Ombak tak Pulang
Sesekaliombak kan datang mencapai pantaitak mesti menunggumusim angin barat daya berhembus
Disapanya pantaidisentuhnya kehidupan
lalu kembali lagike tengah laut
Aku hanya bentukan sementara, serunya
yang lahirdipukul angindideraskan air
jadi, begitu sajaya begitu sajaserunya sambil menghilang
Bagansiapiapi, 8 April 2025
***
اومبق تق ڤولڠ
سسكالياومبق...
Puisi: Syaitan Kuboid
Syaitan Kuboid
secangkir kopi semakin muallangit koyak belum bertampalmata memandang terhilang akaldarah berkesimbah kian normalehsan tersesat di lorong sundal
kamekaze-kopter berlegarlegarbayangan seekor syaitan liarbermata merah terus mengejarkuboid puaka sedia dilancarbagai sekam ia menjalarhitam jiwa hangus terbakar
ia...
Puisi: Kuyup
Kuyup
di tengah-tengah hujan dosamaruah bertelanjanganadab bergelimpanganmelutut adatterlucut kulit imankuyupmereka tersembam di kaki kemunafikan
di tengah-tengah hujan dosa ituwajah-wajah legamdipanah sesalakibat mantera-mantera terkutuklidah dan hati menjadi hitamkaku melafazkanwalau sezarah keinsafan
04 Jan 25, Pasir Ris, Singapura
***
كويوڤ
د تڠه...
Puisi: Usai Lebaran
Usai Lebaran
Lebaran datang lagimenjanjikan sejuta ceriadengan mengukir senyum asliya, gembira segenap ratamembangkitkan riang setahunaku girang menari di dada teruja.
Lebaran datang lagimenghimpunkan segala rupadari penjuru segala buanadi ruang halaman membakar cahayacerah yang menerangi desaaku jua...
Puisi: Malam, Luka, dan Puisi
Malam, Luka, dan Puisi
/1/Setelah seharian mentari mendekap tubuhkuKini memudarkan dekapnyaMembiarkan tubuh kecil iniDi gerogoti gelap sunyiDan malam menggodakuMenawarkan seribu duka tentang mu
“Silakan, gelap, sunyi, dan hampaini minuman favoritmu, luka” tawarnya
“Kau luka, minumlah malam iniyang...
Puisi: Pesan Emak
Pesan Emak
Kalau nanti emak pergiGunalah emas di laciBuat hantaran cincin dan gelang
Tanah sekangkangJuallah buat mahar
Beras di almariTanakkan hingga habisSegala makhluk di petiJamukan di majlis
Kalau nanti emak pergiGadaikan pusakaUntuk majlis kahwin
Ingat nak,Biar mati emak,Jangan mati adat!
***
ڤسن امق
كالاو...
Puisi: Ode Belantara Renta
Ode Belantara Renta
Pijar langit malamPikat barisan bukit-bukit cantikMengular jauh di pedalamanDi tengah belantara rentaBentang degup jantung bumiKemurnian gemerlap nan sunyi….Sunyi menghilang lenyapGemuruh tiba tulikan jiwaGarang auman datuk berbelang tajamMenyulut dendam kebencianAsap menjulang hitamSisakan ampas...
Puisi: Seluang Melaut
Seluang Melaut
Ikan seluang berenang jauhMelintas lautan bermain gelombangMeniti buih-buik ombakMencari rezeki di tengah kotaBersusah payah memerah keringatNamun apabila tiba Syawal menjelmaAnak seluang berenang pulang ke sarangRindu panggilah kampung halaman
Desa Murni Sanggang, 29 Ramadan 1446H
***
سلواڠ ملاوت
إكن سلواڠ...