Puisi: Sayup

0
Sayup sayupberat pelupuk mendukung bayangsedang kita bertatapanrenunganmu bukan padakulepas melayang sayupselirat urat matamu meremangsedang kita berpandangansekilaspun tiada wujudkuenggan bertandang sayupkuat inginmu mengikat awansedang mata berlinanganterhayat membilai anganmeretak harapan Tangkak,Johor *** سايوڤ سايوڤبرت ڤلوڤوق مندوكوڠ بايڠسدڠ كيت برتتاڤنرنوڠنمو بوكن ڤداكولڤس ملايڠ سايوڤسليرت اورت...

Puisi: Gelombang Rindu

0
Gelombang Rindu Ada sebuah wajahyang tercecer di petang kenanganyang kumuntahkandalam gemuruh mimpi pada sebuah malamketika pintu mimpi terbukaaku terperangkap dalam dosaingin segera mengakhiri mimpi itutapi rindu masih menebalaku terjerumus dalam dosausai kembali dari samudera mimpiaku...

Puisi: Kemanisan Silaturahmi

0
Kemanisan Silaturahmi Busa-busa puisi bercandamenyaji rencah sejuta rasabiji-bijian kopi serumpunbertemu di muka cangkirhangat menyegarkandalam uncang ukhuwah semerbak aroma diksidiadun sebati kelazatanmenjamu bait-bait maknadi setiap rangkap selerasarat kepekatan nikmat tiap regukan tiada taramenumpah kasih pesonamengulum kemanisantak terungkapdek rungkai...

Puisi: Perihal Engkau

1
Perihal Engkau -Kepada Bintang-Bintang nan Lepas dari Genggaman Jangan lagi kau datang padakuBiarlah hari jelma tahun nan tak pastiBiar kusimpan sinema kita dalam lema Matamu hilir air mata, kucurkan kenangan derasBermuara di lautan lepasDebur ombak bawa suaramuTuturkan...

Puisi: Belati

0
Belati Di sisa-sisa tumpukan kapur IndaruangMereka mencoba mengoyak-ngoyakcerita masa lampau kita dengan taring-taringtumpul yang mereka asah bersama janji-janji, kekasihSitinjaulauik saban-saban memberi kodedengan sedikit tangis serta kemacetan yang tengah terjadiCepatlah lahir Parpatiah-parpatiah barusebelum Indaruang meraung pada...

Puisi: Bicara Sepasang Mata

0
Bicara Sepasang Mata Pandang betul-betulcukup hanya menjegilekor mata menembak tepatseram bagai dicuit rasuktak perlu lantang bicaracahaya mata terdiam kecutibu ayah misali punya sakti. Tengok tepat-tepatcukup hanya tenungansatu persatu dipanah tajamsesekali rasa nak telantak perlu riuh terjerit...

Puisi: Malam ini, Layla

0
Malam ini, Layla Malam ini, Layla di padang sabana pemandangan yang mempesona tak terkiraLangit bertaburan bintang di atas awan putihMahkota Qais, tiara Layla memancarkan cahaya Malam ini, Layla sungai itu mengalir dari laut yang biruMengalun damai...

Puisi: Ke Mana Muara, Tuan?

1
Ke Mana Muara, Tuan? Tuan …Berabad sudah kunantiUdara gaharu dari halaman rumahYang bercokol di tanah gulma Jutaan tahun bulan berlariTak kunjung jua hantaman gelisah mati Kembali kucicip masa kanak-kanak dalam tidur panjangSaat aku dan kakak berjongkok, menutup...

Puisi: Hijab Humaira

0
Hijab Humaira (sempena Hari Wanita Sedunia) wanita persis kopiada pahit ada yang manisada murahramai masih yang mahal— pada sebuah maruahiman dan akal aromanya penenang jiwacandunya membelai cintaadam yang laradi persimpangan halamerah membaraatau hijau inderaloka meneladani indah peribadihijab sang...

Puisi: Siklus Kehidupan

0
Siklus Kehidupan Teriakan langit menggelegar mengumandangPekak mengguncang bumi di tengah pekatnya halimunHujan datang menampar semua wajahKemarahan air tak layak jadi prosaBerbondong menjajah hutan-hutan betonDi tanah-tanah yang tersisaLiar menerjangMenggenang seperti segaraKetika langit kembali benderangSekejap lupaDan….terlupakan Tiba waktu...

TRENDING TOPIK

Puisi: Masa Depan Dua Tubuh

Puisi: Perantau

Puisi: Menepis, Mengasing

Puisi : Ibu Macam Apa