sumber foto asli: pixabay

Angin Baru Saja Mengetuk Senja

Angin baru saja mengetuk senja
antara cemas dan gelisah
menyampaikan berita malam nanti
mungkin akan hujan didahagai para penduduk sekian bulan
terlintas di benak bayangan pohon-pohon layu kembali segar
seperti buah fikiran memajukan bangsa
kini tengah hanyut di arus kealpaan tersilau
hiburan dan permainan penuh semu

Seperti sekelompok jelata meniti hidup di bawah langit redup
begitu tertekan dengan kisah galau
harga keperluan mendadak tinggi bagai cita-cita terpendam di jiwa
beri isyarat harus kerja lebih keras walau tenaga kian susut
desakan mengikat perut demi kelangsungan nafas kian tersangkut
lalu datang si penyelamat
dengan kasih dan tanggung jawab
mengurai kekusutan hari ini
ganti secebis senyuman

Kelihatan daun-daun kuning jatuh ke bumi
bersama hari melenyap dan matahari
ingat-ingat, kawan
esok pun kita menuju ke tempat asal kejadian
: tanah

Melaka, Malaysia
16 OGOS, 2022

Artikel sebelumnyaPuisi: Karena Emak tak Lagi Punya Kata-Kata
Artikel berikutnyaPuisi: Di Antara Matahari, Bulan, dan Sungai
Mohd Adid Ab Rahman
Bermukim di Melaka, Malaysia. Pernah menimba ilmu di Universitas Islam Negeri Banda Aceh dalam bidang Dakwah dan UTM, Skudai, Johor (Universiti Teknologi Malaysia) Seorang pesara guru KPM (Kementerian Pendidikan Malaysia) mulai tahun 2022. Berminat dalam bidang puisi sejak masih belajar di sekolah.dan sekarang menjadi ahli Ikatan Persuratan Melayu Melaka. Puisi-puisi pernah muncul di Berita Harian, Utusan Borneo, Harian Ekspres, Mingguan Malaysia, majalah Dewan Sastera, Tamadun Islam, Wanita dan lain-lain. Majalah online seperti Lamanriau.com, Potret Online com, Kosana.my.id., sksp-literary.com, Sabah360 online.Sudah mempunyai puluhan antologi bersama di antaranya Antologi C Antagonis (ASWARA 2020) Bahtera Merdeka (Tinta Karya 2020) Pasrah (PTK 2020) Citra Yang Tak Padam ( Narangkai Publications 2021) Sejernih Embun (KS 2021)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini