sumber foto asli: freepik.com

Darah Terakhir

1

Tujuh kantong darah, sia-sia
Tiada satu pun yang cocok
Airin semakin melemah
Parunya…

Ikhtiar ini serasa tiada arti
Aku diselimuti putus asa
Ingin kulambaikan kedua tanganku
“menyerah”

Tapi, perjalanan takdir belum usai
Tak guna berhenti di tengah jalan
Sedang janji-Nya:
“Inna maal usri yusron”
“Sesungguhnya, sesudah kesulitan ada kemudahan!”

Kali ini, ikhtiar tak lagi fokus pada darah di PMI
Lelakiku tetap gigih berjuang
Mencari tiga kantong darah putih “AB Plus”

Seorang lelaki asing mendatangi lelakiku
Ia Penghafal Al-Quran
Senja itu, lepas ia berbuka puasa sunnah
Ia donorkan darahnya

Darah itu segera diproses
Masya Allah, ternyata darahnya cocok
Segera ditransfusi ke tubuh kecil mungil itu

Ada senyum yang mekar di garis bibirku
Aku terharu
Aku sadar bahwa IA selalu ada untukku
“Faghfirlii, yaa Rabb,” ucapku lirih

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini