Perempuan Tak Bermahkota
Di ujung dermaga berkabut
Perempuan itu tersenyum kepada maut
Menyingkat napas-napas mulut
Membias di ubun kepala rambut.
Berjalan antara kerikil tajam
Terkatung rasa tabah alami
Memikul insan belia di rahim
Dengan wajah pucat dan perasaan peluh, kecapan garam
Perempuan itu sederhana
Kasih sayang seperti muara tak kunjung temu
Tak bermahkota, bertelapak surga
Dia adalah Ibu
Perempuan paruh baya dengan daster lusuh,
Dan rambut hitam mulai memutih.
Seribu doa kekal untuknya.
Untuk mengetuk pintu semesta, kepada Ilahi
Perawang, 15 Oktober 2021