Langit-Langit Jakarta
Selaksa embun pagi
Menetes lembut dari ujung dedaunan
Kesejukan melambai, menukar bayang-bayang
Gemericik air bersenandung tentang bait-bait rindu
Kota Batavia kubiarkan dijejak kakiku
Beribu kapal kayu bersandar dalam bisu yang panjang
Semakin sepi, tiada lagi camar-camar yang bebas bercerita di angkasa
Langit-langit ibukota
Membiru
Selepas lelah diusap kabut tak bertuan
Dalam kebimbangan, orang-orang bersenandung dalam riuh
Selamat datang, sebuah masa yang penuh tanda tanya
Baju-baju kehormatan berganti hazmat
Aplikasi jejaring sosial merebak mengalahkan cendawan di musim hujan
Pemikiran demi pemikiran berserakan demi sebuah hipotesa
Takdir membelah waktu
Resah merantai jiwa
Pandemi entah milik siapa
Langit-langit senja mekar di Jakarta
Manusia sibuk menutup mulut dengan masker
Tapi, hampir luput menutup dosa dengan taubat
Jakarta, 4 November 2020