Riausastra.com – Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau, Toha Machsum, S.Ag., M.Ag., secara resmi membuka program Mancakrida, sebuah kegiatan peningkatan kapasitas anggota Komunitas Riau Sastra. Program ini berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 23 hingga 25 Desember 2024, dan dirancang untuk memperkuat kemampuan organisasi serta menanamkan nilai-nilai kebudayaan Melayu dalam setiap langkah berkarya.
Hari pertama Mancakrida diisi dengan workshop intensif yang membahas strategi untuk memperkuat kapasitas organisasi, meningkatkan profesionalisme para pengurus, serta merancang program yang berdampak dan berkelanjutan. Workshop ini memotivasi para anggota untuk terus meningkatkan kompetensi sekaligus menegaskan visi Komunitas Riau Sastra sebagai pelopor pelestarian sastra dan budaya Melayu di Riau.
Pada hari kedua, program dilanjutkan dengan perjalanan ke Kabupaten Siak, daerah yang kaya akan nilai sejarah dan kebudayaan Melayu. Para peserta mengunjungi Istana Asserayah Hasyimiah, yang lebih dikenal sebagai Istana Siak Sri Indrapura, guna mendalami jejak dan kisah Sultan Syarif Kasim II. Kunjungan ini menjadi pengalaman mendalam yang memperkuat komitmen komunitas untuk menjadikan kebudayaan Melayu sebagai fondasi utama dalam berkarya.
Hari ketiga, rombongan menuju Kabupaten Kampar untuk menyaksikan langsung dampak pembangunan PLTA Koto Panjang terhadap dua desa di daerah tersebut, yakni Desa Pulau Godang dan Desa Pongkai. Kunjungan ini mengingatkan para peserta akan pentingnya keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian budaya, serta menjadi bahan refleksi bagi komunitas dalam mengembangkan program yang lebih berpihak pada masyarakat dan kearifan lokal.
Program Mancakrida yang berlangsung selama tiga hari ini tidak hanya menjadi ajang peningkatan kapasitas, tetapi juga memperkokoh semangat anggota Komunitas Riau Sastra untuk terus melestarikan budaya Melayu melalui karya sastra dan kegiatan sosial budaya yang berdampak nyata.