Judul Buku | Rumah Untuk Alie |
Jenis Buku | Fiksi |
Nama Pengarang | Lenn Liu |
Tahun Terbit | Februari 2024 |
Jumlah Halaman | 265 hlm |
Harga Buku | Rp. 99.000,00 |
ISBN | 978-623-09-7961-3 |
Penerbit | PT. Tekad Media Cakrawala |
Riausastra.com – Alie Ishala Samantha merupakan anak usia 10 tahun yang merupakan anak dari keluarga Jdoraksa. Kehidupannya semula baik-baik saja, akan tetapi setelah bunda Gianla meninggal dunia Alie tidak mendapatkan kasih sayang lagi. Alie dituduh sebagai pembunuh waktu kecil dan sebutan itu akan melekat pada dirinya sampai dewasa nanti.
Novel ini ditulis oleh Lenn Liu, penulis yang baru saja menyelesaikan salah satu karya-nya ini dan baru saja diterbitkan pada Februari 2024. Lenn Liu merupakan anak perempuan kelahiran 22 Januari. Liu tak punya hobi tetap, ia sempat punya hobi melukis, lalu Liu tidak melanjutkan hobinya karena tidak tertarik lagi. Namun, disela-sela waktu senggangnya, ia menghabiskan waktunya untuk membaca, dan ia sangat suka mendengarkan musik, juga menonton series yang ia sukai. Liu mulai menulis di tahun 2023. Di tahun sebelumnya Liu juga pernah menulis cerita, namun tak ia publikasi karena ragu. Lalu meyakinkan kembali untuk menulis pada akhir tahun 2023 ini, dengan genre angst dan salah satunya yaitu novel Rumah Untuk Alie.
Apakah anak kecil yang baru beranjak besar harus mendapatkan kasih sayang dari keluarganya? Novel ini mengisahkan seorang anak kecil yang baru berumur 10 tahun. Semula, dia hidup dalam keluarga yang penuh cinta. Bangun bunda! Bangun! seketika, suara teriakan nyaring semakin mendekat membuat lamunan Alie teralihkan. Alie Ishala Samantha biasa dipanggil Alie. Alie merupakan anak bungsu dari empat saudaranya yaitu Nata, Samuel, Sadipta, dan Rendra. Alie tidak membayangkan jika kejadian beberapa menit yang lalu akan membawa pengaruh besar terhadap dirinya di masa mendatang nantinya. Sejak kejadian saat itu, di usianya yang baru genap 10 tahun untuk pertamakali-nya dia mendapat sebutan yang akan melekat pada dirinya hingga dia tumbuh besar kelak.
“Pantes langit mendung, ini mataharinya lagi cemberut ternyata” Ucap Sadipta yang merupakan kakak sulung Alie. Ternyata pada usia Alie yang ke 9 tahun kakak-kakak Alie sangat menyayangi adik sulungnya itu, namun sejak kejadian yang menimpa bunda Gianla itu seluruh keluarganya membenci Alie seakan-akan Alie lah pembunuh bunda yang mereka sayangi itu. Ayah Alie bernama Abimanyu yang merupakan keluarga dari Jdoraksa yang terkenal keluarga pesohor, nenek yang sering di panggil oma oleh semua keluarga Abimanyu itu sangat menekankan kesuksesan dan kepintaran semua cucu-cucunya. Namun, tidak dengan Alie yang merupakan cucu sulung dari keluarga Abimanyu, Oma menganggap sebagai pembawa sial sejak dituduh sebagai pembunuh Gianla waktu itu. Semua cucu-cucunya oma di kenalkan kepada semua orang waktu pesta ulang tahun oma dengan kepintaran bahkan oma bangga dengan cucu pintarnya itu. Alie yang hanya mendengarkan oma yang sedang mengumumkan kesuksesan cucu-cucunya itu Alie hanya tertunduk diam melihat langit-langit yang ia kenal dengan tempat tinggal Bunda Gianla.
Pada suatu hari, keluarga Jdoraksa akan mengadakan tamasya di pantai seluruh keluarganya akan pergi ke pantai Sadipta, Rendra, Samuel, Nata dan Alie juga akan pergi dan berencana menginap di villa saat mereka ke Pantai. Namun, Alie tidak merasakan keindahan berlibur ke pantai seperti indahnya ombak yang berbahagia menghampiri kaki Alie di bibir pantai. Alie malah di kucilkan dan tidak di anggap ada dalam tamasya itu. Alie mencoba untuk menenggelamkan dirinya dan berjalan ketengah-tengah pantai untuk bunuh diri, namun usaha yang direncanakan Alie tidak berhasil karena para tim penyelamat yang bertugas di pantai itu berhasil menarik Alie ketepi pantai.
Salah satu kakak Alie yaitu Sadipta membantu meng-evakuasi Alie dan malah tubuhnya lemas lalu di bawa ke rumah sakit, saat itu Alie juga mengalami sakit setelah tenggelam, lalu Sadipta harus membutuhkan donor darah yang sesuai dengan golongan darahnya. Akan tetapi semua golongan darah tidak cocok, mau tidak mau Alie harus mendonorkan darah untuk sang kakaknya karena golongan darah Alie yang cocok dengan Sadipta. Setelah selesai mendonorkan darahnya, kakak Alie menjenguk Alie ke-kamarnya, tetapi Alie malah pergi tidak tahu kemana Ia pergi, semua keluarga Abimanyu sudah mencarinya tetapi tak kunjung menemukan Alie sampai beberapa bulan.
Sejak hilangnya Alie, Alie sudah menemukan rumah yang baru, rumah yang memberikan kehangatan tetapi rumah yang seperti apa tidak dijelaskan dalam akhir novel.
Dimanakah rumah itu?
Alur yang disajikan sangat mudah untuk dipahami dan sangat mudah ditebak pembaca. Terdapat kosa kata yang dapat di temukan di KBBI. Selain itu terdapat banyak pembelajaran hidup yang dapat di ambil dalam Novel ini seperti jangan terburu-buru untuk mengatakan seseorang yang belum tentu itu benar-benar terjadi kepada orang tersebut. Novel ini memberikan cerita yang dapat membius pembaca seakan-akan itu nyata terjadi di kehidupan dan pembaca merasakan emosional terhadap cerita novel yang telah di sajikan penulis. Novel ini menggunakan bahasa non-formal sehingga mudah dipahami oleh pembaca. Penulis resensi pun sangat gemar membaca novel dengan bergenre angst. Kegemaran-nya pun sangat terpuaskan dengan penyajian novel Rumah Untuk Alie ini di karenakan penulis resensi mempunyai riwayat kehidupan yang sama seperti kisah Alie di Novel ini. Cacian bahkan makian pun sudah menjadi hal yang sangat biasa di terima begitupun penulis resensi.
Dalam segi penyuntingan pada Novel Rumah Untuk Alie ini sangat cermat yaitu sesuai dengan kaidah kebahasaan Bahasa Indonesia. Di akhir cerita novel Rumah Untuk Alie dibuat menggantung yaitu di awal cerita sudah mengisahkan kehidupan Alie sebagai tokoh utama yang sangat menyedihkan di dalam keluarganya, namun di akhir cerita di sebutkan bahwa Alie sudah menemukan kehangatan bersama keluarganya, tetapi keluarga yang seperti apa dan di mana kebahagiaan itu di temukan oleh Alie, namun rumah yang di sebutkan tersebut tidak diketahui dimana letak kebahagiaan itu, oleh karena itu menjadi poin plus di karenakan pembaca dibuat penasaran dengan kehangatan rumah tersebut.
Alur yang berada di tengah-tengah dan sebagai puncak cerita novel agak sedikit lambat yang hanya mengisahkan sama seperti di awal cerita novel, sehingga pembaca bosan, namun kekurangan novel ini tidak mengecewakan pembaca karena alur yang disajikan dapat membius pembaca yang bisa membawa pembaca memiliki emosi apa yang sedang di alami oleh tokoh utama novel ini.
Novel ini sangat cocok untuk dibaca oleh penggemar novel khususnya novel yang ber-genre angst. Harga yang di tawarkan sangat cocok dan murah bagi kalangan pelajar dan juga mahasiswa. Novel ini mengisahkan kehidupan sehari-hari dan tentunya sangat tidak asing dengan kehidupan sehari-hari, namun dalam alur cerita yang disajikan sedikit berbeda dengan kehidupan keluarga, karena novel Rumah Untuk Alie ini mengisahkan kehidupan yang berbeda yaitu penuh perjuangan dan optimis. Dengan demikian, novel ini sangat cocok untuk dibaca karena kita bisa mencontoh karakter tokoh utama yaitu Alie yang mempunyai sifat optimis dalam kehidupan-nya dan kuat menghadapi cobaan dan ujian dalam kehidupan.
***
رسنسي نوۋل رومه اونتوق الي: لوك يڠ تق ڤرنه سمبوه
“بوندا چلاك ڬارا-ڬارا كامو!” ترياق ساديڤ اموسي (هلامن ٧)
الي إسهالا سامنت مروڤاكن انق اوسيا ١٠ تاهون يڠ مروڤاكن انق داري كلوارڬ جدوركس. كهيدوڤنڽ سمولا بايك-بايك ساج، اكن تتاڤي ستله بوندا ڬيانلا منيڠڬل دونيا الي تيدق منداڤتكن كاسيه سايڠ لاڬي. الي ديتودوه سباڬاي ڤمبونوه أكتو كچيل دان سبوتن إتو اكن ملكت ڤادا ديريڽ سمڤاي دواس ننتي