Puh
di puingpuing dermaga,
kau jahit luka semesta lewat
dua mendung di bolamatamu
kau basuh anyir luka hati
pada air limbah yang akrab
kau jadikan pemenuh hajat
di puingpuing dermaga,
kau hanyutkan penolakan pahit
dan satu ons rindu yang invalid
mencekam dalam sekam
asmara kau jadi dendam
di puingpuing dermaga,
kau racik: semangkuk menyan;
sebaskom air bunga;
lima sayap serindit;
secawan kopi pahit
: huu.. haa..!
segala mambang dan puaka
yang berkaki di perigi
yang merisik di tasik
yang mengakar di kelakar
obati rinduku yang payau
: puh..puh..!
dan kau
: kupukau!
Pekanbaru, 5 April 2022