sumber foto asli: pixabay

Duduklah di Sampingku Sesuai Diperintahkan

Hati berbunga-bunga mewadahi ketibaan bulanmu
setia terselit di sela doa seusai solat
kini terjawab seperti janji dikotakan pada masanya
menyerlahkan sinar kejujuran
duduklah di sampingku sesuai diperintahkan
hingga terpadam rindu semusim

Ramadhan, di dadamu penuh rahmat
setiap amalan baik dihulurkan ganjaran berganda-ganda
tak terduga sungguh luar biasa
serupa satu malam lebih baik seribu bulan
adakah di bulan-bulan lain?

Di sini aku tinggalkan pinggan dan cawan sepanjang siang
dengan hati dari telaga paling jernih
biar dahaga lapar itu menjelma seorang guru
mengajar betapa harus mengasihi si miskin
kikis sifat tamak selama ini dianuti
nanti kan tumbuh rasa rendah diri
demi pengabdian mempertemu ketakwaan
di ujung Ramadhan

Melaka, Malaysia.
1 April 2022

Artikel sebelumnyaPuisi: Kita Saling Bertanya saat Hujan Tiba
Artikel berikutnyaPuisi: Sebutir Embun
Mohd Adid Ab Rahman
Bermukim di Melaka, Malaysia. Pernah menimba ilmu di Universitas Islam Negeri Banda Aceh dalam bidang Dakwah dan UTM, Skudai, Johor (Universiti Teknologi Malaysia) Seorang pesara guru KPM (Kementerian Pendidikan Malaysia) mulai tahun 2022. Berminat dalam bidang puisi sejak masih belajar di sekolah.dan sekarang menjadi ahli Ikatan Persuratan Melayu Melaka. Puisi-puisi pernah muncul di Berita Harian, Utusan Borneo, Harian Ekspres, Mingguan Malaysia, majalah Dewan Sastera, Tamadun Islam, Wanita dan lain-lain. Majalah online seperti Lamanriau.com, Potret Online com, Kosana.my.id., sksp-literary.com, Sabah360 online.Sudah mempunyai puluhan antologi bersama di antaranya Antologi C Antagonis (ASWARA 2020) Bahtera Merdeka (Tinta Karya 2020) Pasrah (PTK 2020) Citra Yang Tak Padam ( Narangkai Publications 2021) Sejernih Embun (KS 2021)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini