Rumah Laut 511-21

Beranda Topik Rumah Laut 511-21

Puisi: Rumah Laut 511-21

Marzuli Ridwan Al-bantany - 25 Februari 2022 0

TRENDING TOPIK

Puisi: Seorang Nelayan Miskin di Tepian Sungai Kampar

1 Februari 2022

Puisi: Sarung Santri

26 Desember 2022

Puisi: Ketika Bulan Jalan-Jalan ke Negeri Malam

9 Februari 2023

Hati-Hati dalam Berkata, Setiap Perkataan adalah Doa

2 Maret 2020

Riausastra.com menerima kiriman karya pantun, puisi, cerpen, esai, opini, naskah drama, resensi buku dan tulisan sejarah, sastra dan budaya nusantara.

Puisi: Kokok

Puisi: Musnah Sudah

Puisi: Aku Tidak Menangis

Puisi: Akar-Akar Alam

Resensi Buku “Hal Baik Berakhir Baik, Jika Buruk Itulah Terbaiknya” Karya Kiki…

Resensi Novel “Aku Juga Ingin Dianggap” Karya Wulan Dwi Biraeng: Suara…

Resensi Buku “Tenang, Kamu Cuma Cemas”: Ketika Cemas Tak Perlu Disembunyikan

Dunia Kappa dalam Novel Ryunosuke Akutagawa

Mahasiswa Sibuk, tapi Tidak Produktif

Bayangan atas Penyambutan Besar “Pak Menteri Mau Datang” Karya A.A. Navis

Ketika Buku Menjadi Bisnis: Kewirausahaan dalam Komunitas Sastra

Korpus Filologi, Warisan Intelektual untuk Masa Depan

Mengulik Legenda Putri Hijau; Sebuah Metafora Kedatangan Portugis di Sumatera Timur

Topik: Rumah Laut 511-21