gambar hanya ilustrasi. sumber: bing

Riausastra.com – Pada saat ini  dunia karya sastra sudah berkembang, pengkajiannya sudah tidak hanya pada unsur intrinsik saja, tetapi juga sudah merambah ke unsur lain. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa sebuah karya sastra hadir tidak dimonopoli imajinatif penulis saja akan  tetapi ada faktor budaya dan sosial yang turut andil pada karya sastra saat ini.  Karya sastra juga dapat didefenisikan sebagai bentuk cerminan dan cita-cita masyarakat tertentu. Hal ini dari gambaran karya sastra yang memperlihatkan kehidupan yang telah ada atau sedang terjadi. Pada saat ini atau masa depan kehadiran karya sastra di tengah-tengah masyarakat juga diterima sebagai salah satu realitas sosial budaya (Semi 1990:1)

Teori strukturalisme genetik muncul sebagai bentuk penolakan atas teori strukturalisme murni. Teori strukturalisme dipelopori oleh Lucian Goldman, seorang filsuf yang berasal dari Prancis. Teori tersebut dikemukakan dalam bukunya yang berjudul  The God: A study of Tragic Vision in the Penses of Pascal and the Tragedies of Racine pertama kali terbit pada tahun 1956. Teori struktrualisme genetik mengkaji beberapa kategori yang saling bersangkutan yaitu fakta kemanusiaan, subjek kolektif, pandangan dunia pengarang.

Abah Sulaiman adalah salah satu tokoh dalam cerpen Sang Jagal karya Teni Ganjar Badruzzaman. Abah Sulaiman seorang jagal yang sudah berpengalaman. Selain sebagai seorang jagal, Abah Sulaiman adalah orang paling kaya yang dermawan dan tidak sombong di kampung. Sehingga warga di kampung sangat menghormati Abah Sulaiman. ” Kami lalu berbincang, berusaha merunut kejadian sebelumnya yang sempat dilewati Abah Sulaiman. Seingat kami, ia dalam keadaan sehat dan bugar. Abah Sulaiman itu seseorang yang sangat menyenangkan. Meskipun usianya lebih tua, ilmunya lebih banyak, dan menjadi salah satu orang terkaya di desa ini, ia tak pernah jemawa. Makanya kami sangat menghormatinya.

Hal tersebut selaras dengan salah satu bagian konsep teori strukturalisme genetik yaitu fakta kemanusiaan. Sebagai salah satu bagian dari strukturalisme genetik, fakta kemanusiaan dimakna sebagai salah satu bentuk aktivitas manusia berupa aktivitas verba maupun aktivitas fisik yang dapat dipahami oleh ilmu pengetahuan. Faruq (2012:57) menjabarkan fakta kemanusiaan itu terbagi dua yaitu fakta individual manusia baik berupa mimpi maupun tingkah laku. Selanjutnya fakta sosial berkaitan dengan sejarah dampak hubungan sosial, ekonomi, politik antar-masyarakat. “Maka tersiar kabar Abah Sulaiman mengawinkan anak gadis satu-satunya, dan menyembelih dua ekor sapi sebagai bentuk rasa syukur, semua warga pun kecipratan rasa bahagia. Di kampung kami, menggelar hajatan dengan menyembelih sapi tentu menjadi hal yang sangat istimewa.” Pada kutipan tersebut bisa terlihat bahwasanya Abah Sulaiman memiliki hubungan yang sangat baik dengan warga kampung.

“Seketika suasana di halaman di depan rumah Abah Sulaiman gaduh. Orang-orang berhamburan mencoba menolong. Salah satu dari kami berusaha membangunkannya yang terkulai tak berdaya. Namun, sang jagal tetap bergeming. Seorang sesepuh kampung lalu mendekat, menciprat-cipratkan air dan mengusap-usap wajah Abah Sulaiman. Semua usaha itu nihil belaka. Mata sang jagal tetap terpejam. Napasnya megap-megap. Wajahnya pucat. Sunggu mengkhawatirkan. Karman, anak sulungnya, kemudian mengusulkan agar Abah Sulaiman dibawa ke puskesmas.” Kutipan tersebut bisa memberi pelajaran kepada pembaca bahwasanya ketika kita bisa berbaur baik dengan masyarakat, kita akan mendapatkan perlakuan yang baik dari masyarakat tersebut.

Subjek kolektif dalam hal ini merupakan hasil  aktivitas manusia sebagai subjeknya yaitu subjek individual dan subjek kolektif. Subjek individual merupakan subjek libinal sedangkan subjek kolektif merupakan subjek historis. Ssubjek kolektif melampaui dirinya  sebagai individual yang masing-masing dirinya adlah subjek, yang bertindak dalam satu-kesatuan yang kolektif untuk menciptakan realitias sosial. Terkait dngan teori marxis, subjek kolektif dispesifikasikan sebagai kelas sosial. Kelas sosial pada cerpen Sang Jagal  karya Teni Ganjar Badruzzaman bisa dipahami oleh para pembaca bahwasanya Abah Sulaiman merupakan orang kaya karena akan melakukan syukuran pernikahan anak perempuannya dengan menyembelih dua ekor sapi. Berbeda dengan tokoh kami, tokoh kami untuk makan daging sapi saja hanya satu sekali setahun itupun hanya pada hari raya Idul Adha.

Selanjutnya konsep pandangan dunia pengarang. Menurut Goldman (melalui Rokhmansyah 2014:78) pandangan dunia merupakan istilah yang sesuai dengan bagi kompleks menyeluruh dari gagasan-gagasan, aspirasi-aspirasi, dan perasaan-perasaan yang menghubungkan secara bersama-sama anggota kelompok sosial tertentu dan mempertentangkannya dengan kelompok sosial yang lain. Dari sudut pandang pengarang terhadap tulisannya, ingin menyampaikan kepada pembaca bahwasanya pada saat ini sudah berkurangnya minat anak muda menjadi sang jagal. Hal tersebut terjadi karena menjadi sang jagal harus memiliki tanggung jawab yang tinggi. “Usai menyayat, tangan kanan lekas dicabut.”Tangan kanan Abah Sulaiman memperagakan seolah benar-benar berada di leher hewan yang sedang disembelihnya. “Kita harus memastikan bahwa kedua urat benar-benar telah terputus. Sebab kalau tidak, penyembelihan dianggap gagal. Daging pun akan digolongkan menjadi bangkai.” Kali ini suarnya terdengar oenuh penekanan.” Pada kutipan tersebut setelah mendengar omongan dari Abah Sulaiman tokoh kami menjadi minder mendengar hal tersebut.

***

رياليتس سوسيال ڤادا چرڤن سڠ جاڬل كريا تني ڬنجر بدروززامن

ڤادا سائت إني دونيا كريا سسترا سوده بركمبڠ، ڤڠكاجيانڽ تيدق هاڽ ڤادا اونسور إنترينسيك ساج، تتاڤي جوڬ سوده مرمبه ك اونسور لاين. هل إني ديداسركن ڤادا فكت بهوا سبواه كريا سسترا هادير تيدق ديمونوڤولي إمجيناتيف ڤنوليس ساج اكن تتاڤي ادا فكتور بوداي دان سوسيال يڠ توروت انديل ڤادا كريا سسترا سائت إني. كريا سسترا جوڬ داڤت ديدفنيسيكن سباڬاي بنتوق چرمينن دان چيت-چيت مشراكت ترتنتو. هل إني داري ڬمبارن كريا سسترا يڠ ممڤرليهتكن كهيدوڤن يڠ تله ادا اتاو سدڠ ترجادي. ڤادا سائت إني اتاو ماس دڤن كهاديرن كريا سسترا د تڠه-تڠه مشراكت جوڬ ديتريم سباڬاي ساله ساتو رياليتس سوسيال بوداي (سمي ١٩٩٠:١)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini