Awal Euforia
Kala itu takdir kita sedang di masa euforia
Kita sering duduk bersama menyaksikan senja
Berkisah untuk menyatukan dua dunia berbeda
Hingga bermimpi membangun rumah hanya tinggal kita berdua
Kala itu senyumanmu membawa gelombang harapan
Membawa diriku hanyut dalam lautan kebahagiaan
Tanpa kusadar ternyata gelombang itu menenggelamkan
Membawaku ke dasar lautan bernama kekecewaan
Aku tak ingin meratapi
Aksara ini sebagai notifikasi diri
Bahwa diantara cemarutnya semesta
Ada kisah kebahagiaan yang tertunda
Maka izinkan aku menulis kisah kita
Yang kuabadikan dalam bait aksara
Pengingat diri tentang pelajaran paling berharga ;
“Soal asa dan luka”
Kamar, 23 Juli 2022.