sumber ilustrasi asli: pixabay

Air Mata Sang Penyuluh

Pada setiap langkah
Tergambar lelahnya raga
Rambut yang memerak
Serupa ornamen hiasi kepala

Berpuluh tahun mengabdi
Tumbuhkan generasi suburkan literasi
Tiada keluh meski wajah berpeluh
Kerutan cinta terukir disana

Kini,
Saat murid-muridmu raih profesi gemilang
Engkau tetap kobarkan suluh
Lantang langitkan harap
Di sudut netra yang nyaris abu-abu,
Air bening menitik tanda haru

Kemranjen, 24 November 2023

ائير مات سڠ ڤڽولوه

ڤادا ستياڤ لڠكه
ترڬمبر للهڽ راڬ
رمبوت يڠ ممرق
سروڤ اورنامن هياسي كڤالا

برڤولوه تاهون مڠبدي
تومبوهكن ڬنراسي سوبوركن ليتراسي
تيادا كلوه مسكي واجه برڤلوه
كروتن چينت تروكير د سان

كيني
سائت موريد-موريدمو رايه ڤروفسي ڬميلڠ
اڠكاو تتڤ كوبركن سولوه
لنتڠ لاڠيتكن هارڤ
د سودوت نترا يڠ ڽاريس ابو-ابو
ائير بنيڠ منيتيك تندا هارو

كمرنجن، ٢٤ نوۋمبر ٢٠٢٣

Puisi ini dialihaksarakan oleh Riausastra.com. Jika terdapat kesalahan pada penulisan aksara Arab Melayu, mohon tunjuk ajarnya ke WA 0895622119785
Artikel sebelumnyaPuisi: Sejarah
Artikel berikutnyaResensi Buku Tak Ada Asu Di Antara Kita Karya Joko Pinurbo
Iin Jeffry
Iin Jeffry, nama pena dari Indriyati, S.Pd. Kelahiran Banyumas, 23 September 1974. Guru di SD Negeri 2 Karangjati, Kemranjen, Banyumas. Ia mulai menulis sejak tahun 2021. Kecintaannya kepada dunia literasi sudah membuahkan belasan karya solo maupun antologi (puisi dan cerpen) di antaranya: Rindu Bangunan Biru, Gempita Anak Nusantara, Selaksa Renjana, Peristiwa Wajah, Journey of Life, Hompimpah, Suluh Kehidupan dan lain-lain. Aktif belajar menulis puisi di Asqa Imagination School (AIS) di bawah bimbingan Muhammad Asqalani eNeSTe. Kini masuk ke dalam 35 Besar Anugerah COMPETER 2024, yang pemenangnya akan diumumkan per 1 Januari 2024. Ingin kenal lebih dekat anda bisa menghubungi FB: Iinz Jeffry. IG: @iin_Jeffry.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini