Riausastra.com – Siniar Sanggam, program siniar budaya dan sastra yang digagas oleh Komunitas Riau Sastra, menghadirkan sastrawan nasional Tri Astoto Kodarie dalam episode bertema “Puisi Itu Kerinduan, Bukan Pelarian”. Episode ini tayang di kanal YouTube Riau Sastra TV, menghadirkan perbincangan mendalam seputar hakikat puisi dan proses kreatif seorang penyair.
Tri Astoto Kodarie, pendiri Rumah Puisi Parepare, membagikan pandangannya bahwa puisi bukan sekadar pelampiasan emosi atau media lari dari kenyataan, melainkan ruang rindu yang menghubungkan manusia dengan dirinya, semestanya, dan nilai-nilai kemanusiaan serta Tuhannya.
“Puisi itu bukan pelarian dari hidup, tapi upaya menyapa kerinduan yang dalam—kerinduan akan makna, akan tanah kelahiran, akan cinta, akan kemanusiaan, akan Tuhan yang Maha Esa” ungkap Tri Astoto dalam sesi yang dipandu oleh Surya Darma dari Riau Sastra Squad.
Perbincangan ini juga mengulik perjalanan kreatif sang penyair dalam menjaga konsistensi menulis puisi selama puluhan tahun. Ia berbagi bagaimana pengalaman hidup, ruang sosial, dan keterlibatan dalam komunitas sastra menjadi bahan bakar utama dalam penciptaan puisi-puisinya.
Selain itu, diskusi turut membahas pentingnya ekosistem literasi dan rumah puisi sebagai ruang tumbuh bagi generasi muda yang ingin berkarya lewat kata. Menurut Tri Astoto, puisi hari ini membutuhkan keberanian untuk jujur, bukan sekadar retoris dan indah secara permukaan.
“Kita menulis puisi untuk mengingat, bukan melupakan. Untuk kembali, bukan pergi,” tegasnya.
Siniar Sanggam merupakan ruang suara yang konsisten menghadirkan narasumber kredibel dalam bidang sastra dan budaya, membuka wawasan publik mengenai kekayaan literasi Nusantara. Episode ini menjadi pengingat bahwa menulis puisi adalah tindakan merawat rasa dan identitas.
Sahabat Sanggam dapat menyimak episode lengkap ini melalui kanal YouTube Riau Sastra TV dan berbagai platform siniar lainnya.
























