Menunggu Bapak Pulang
Soleh kecil baru pulang mengaji seusai subuh di langgar Haji Ali
Bergegas ia menuju dermaga
Mencari-cari perahu Bapak
yang ternyata belum lagi tertambat
Duduk ia di salah satu tembok pembatas
Matanya nanar menatap lautan lepas
Menanti hadirnya noktah hitam di kejauhan
Yang kian lama kian membesar
Menjelma perahu dengan bentangan layar
Beranjak pulang menuju pantai penantian
Noktah hitam belum juga tertera
Sedangkan ufuk timur telah merona
Mentari pagi pancarkan hangat menyapa
Soleh kecil beringsut tak nyaman
Perutnya sudah meronta minta makanan
Tapi untuk pulang, ia masih enggan
Sementara di tengan perairan luas
Bapak tekun berkutat dengan jaring satu-satunya
Sekian lubang sukses meloloskan beberapa hassil tangkapan
“duh, Gusti Pengeran..”
Helaan napas berat terdengar, demi melihat perolehan yang tak seberapa
Namun Bapak masih bersyukur;
Setidaknya masih ada yang bisa dijual, serta untuk lauk penghias meja makan
Soleh kecil mulai berkeringat
Dalam hati ia berdoa penuh harap
“ Tuhan, tolong bimbing Bapak pulang dengan selamat
Soleh ingin melihat
senyum bangga di bibirnya
ketika mendengar Soleh khatam hafalan Juz Amma.”
Singosari, Oktober 2021