| Judul Buku | Tenang, Kamu Cuma Cemas |
| Penulis | Ade Riyadi |
| Jenis Buku | Self Improvment |
| Tahun Terbit | 2025 |
| Penerbit | Buku Abdi (Buka) |
| Kota Terbit | Bandung |
| Tebal | 21 cm (248 halaman) |
| ISBN | 978-623-10-6748-7 |
| Harga | 55.000 |
Riausastra.com – Pernahkah kita mengalami cemas berlebihan ketika memikirkan hubungan, keluarga, pergaulan sosial, bahkan masa depan? Rasa cemas seringkali hadir tanpa permisi, menyelinap diantara pikiran yang meluap, harapan yang belum tercapai, serta ketakutan-ketakutan kecil yang perlahan membesar. Banyak anak muda terjebak dalam lingkaran pertanyaan, bagaimana jika? dan seandainya?, membuat kepala dipenuhi dengan skenario yang bahkan belum terjadi. Cemas pun menjelma menjadi tamu tak diundang yang hadir dalam hubungan, pertemanan, bahkan keluarga. Dari sinilah kebutuhan untuk memahami kecemasan menjadi sangat penting agar kita tidak selalu memaksakan diri untuk tampak kuat, sekaligus memiliki ruang yang tidak menghakimi ketika kita rapuh.
Ade Riyadi, penulis buku Tenang, Kamu Cuma Cemas, lahir pada tahun 1995 di Bekasi, Jawa Barat. Penulis mulai aktif membagikan karyanya di platform Instagram sejak tahun 2015 hingga saat ini, ia membuat tulisan-tulisan yang berhubungan dengan cinta dan pengembangan diri untuk mewakili para pembacanya. Buku Tenang, Kamu Cuma Cemas merupakan karya keduanya yang diterbitkan pada tahun 2025. Motivasi penulis dalam menulis buku tentang self improvement agar bisa mewakili perasaan pembacanya, membagikan pengalaman pribadinya dalam melewati fase overthinking dirinya sendiri.
Berkaitan dengan isi buku, terdiri dari tiga bab yang masing masing memiliki 9-14 subbab. Ade Riyadi menyajikan tulisan-tulisan yang relate dengan kondisi mayoritas anak muda saat ini. Bab pertama berjudul Overthinking Tentang Hubungan, mengajarkan pembaca agar lebih santai dalam menjalani hubungan. Ade Riyadi menekankan agar berhenti mempertanyakan kelayakanmu untuk seseorang, karena orang yang tepat tidak akan membuatmu mempertanyakan itu.
Selain itu, Ade Riyadi juga menekankan untuk menghargai diri sendiri terlebih dahulu, you just need to realize your worth, and be confident in it. Ade Riyati membangun subbabnya dengan kepekaan yang tajam terhadap keresahan hubungan yang sering kali tak terucap. Ade sering menurunkan narasi ke pengalaman-pengalaman kecil, seperti pesan yang tak terbalas atau malam-malam gelisah sebagai contoh nyata agar pembaca memahami antara teori dan realitas hati. Ini menunjukkan bahwa setiap subbab dalam buku ini saling terkait dengan permasalahan hati dan pembaca dapat menemukan titik temu serta catatan penting dari apa yang dimaksud penulis.
Bab kedua, Ade Riyadi mendorong pembaca agar tidak overthinking karena society lagi. Ia menegaskan terkadang kita selalu apa-apa dipikirkan, merasa setiap hal yang dilakukan selalu diperhatikan, padahal mungkin orang lain tidak memikirkan apa-apa. Dengan demikian, memiliki sikap bodo amat terkadang sangat penting, sehingga kita bisa lebih optimis dan tidak memikirkan apa pandangan orang lain.
Pada subbab berjudul Takut Dipandang Buruk Sama Orang Lain, Ade menekankan agar berhenti mengkhawatirkan penilaian orang lain, karena kamu takut dianggap tak baik oleh orang lain. Jika ada orang yang berkata kamu tidak baik, mungkin itu bukan karena kamu tidak baik, melainkan orang tersebut belum pernah merasakan kebaikanmu. Ade Riyadi menganalogikan seperti saat kamu sedang membagikan dua puluh sembako, tetapi ada satu orang yang menganggap kamu tidak baik karena dia tidak mendapatkan sembako darimu, padahal saat itu kemampuanmu hanya bisa memberikan dua puluh sembako saja dan dua puluh orang lainnya berterima kasih atas kebaikanmu.
Masuk pada bab ketiga dari buku ini yang berjudul Overthinking pada Masa Depan. Pesan penting yang dapat diambil yaitu, jangan sampai kamu kalah sebelum memulai dan dikalahkan oleh kecemasanmu akan kekalahan. Ade Riyadi menekankan sebelum kamu mengalahkan seseorang dalam pertandingan, kalahkan terlebih dahulu dirimu sendiri dalam hal kecemasan, karena cemas yang berlebihan akan sangat menghambat langkah kita kedepannya.
Keluarga adalah orang terdekat kita, tetapi terkadang justru keluargalah yang menjadi ketakutan terbesar kita. Seperti dalam subbab Takut Nilaiku Nanti Nggak Bagus, Ade Riyadi menuliskan “Mungkin sebenarnya kamu tak terlalu mengkhawatirkan nilaimu, tapi yang kamu khawatirkan adalah respons keluargamu apabila hasilmu tidak sesuai ekspetasi.” Ade Riyati benar-benar mampu menyentuh hati pembaca karena susuai dengan realita mayoritas pembacanya.
Ade Riyadi mengakhiri bab bukunya dengan refleksi dan pesan untuk pembaca. Ade Riyadi berharap dengan membaca buku akan mengubah sudut pandang pembaca, menjadi versi baru yang sudah tidak lagi cemas dengan berbagai halnya. Baginya, di fase dewasa sudah tidak membutuhkan dongeng untuk penenang tidur, tetapi butuh penenang agar tidak memikirkan banyak kecemasan sebelum tidur. Ade Riyadi mengingatkan agar selalu menjaga pikiran tetap positif dan menjaga hati agar tetap tenang.
Poin penting yang selalu tersirat dalam buku ini bahwa Ade Riyadi mengajak kita untuk selalu berani dalam mengambil keputusan maupun mengambil langkah, dan tidak terlalu mencemaskan apa yang belum terjadi. Hal tersebut terlihat dalam beberapa subbab yang meskipun dalam bab berbeda, tetapi memiliki inti pesan yang serupa. Di setiap bab maupun subbab, pasti terdapat catatan penting yang dapat diadopsi oleh pembaca dan di terapkan dalam kehidupannya.
Buku ini memiliki tampilan fisik yang menarik. Bersampul coklat muda dengan perpaduan cahaya yang memiliki kesan menenangkan. Tak banyak menggunakan berbagai jenis font, empat sampai lima font saya sudah cukup untuk mengkreasikan penulisan judul, bab, subbab, dan quotes. Quotes-quotes menarik selalu ada di setiap subbabnya, entah itu di awal maupun di akhir. Hal ini menjadi menarik pembaca Gen Z, karena bisa di foto dan dimasukkan ke dalam story mereka. Meski setiap subbab hanya terdiri dari 1-5 lembar, tetapi ini justru membuat pembaca tidak cepat bosan, dan dengan mudah menangkap inti dari bacaan.
Bagi anak muda yang masih strunggle dengan hubungan maupun overthinking dalam segala hal, buku ini sangatlah cocok untuk kalian. Setiap kalimatnya terasa seperti percakapan yang hangat, kadang menghibur, kadang menyentuh sisi paling rapuh dari pembaca. Dalam setiap halaman, terasa bagaimana penulis memahami betul seluk-beluk perasaan manusia yang kerap gelisah, ragu, dan takut kehilangan arah. Pendekatannya sederhana membuat pesan mudah menyapa siapapun, bahkan bagi mereka yang pertama kali mengenal istilah overthinking dalam dirinya.
Namun, dalam kehangatan kalimatnya, ada kalanya pembaca seperti berjalan di jalan yang sama terlalu lama. Beberapa gagasan hadir kembali dengan wajah yang berbeda. Bagi sebagaian orang, pengulangan ini mungkin terasa menenangkan. Tetapi bagi pembaca yang haus akan kedalaman teori, ia bisa terasa ringan dan lebih berfokus pada perasaan daripada logika. Terkadang pembaca berharap ada pijakan yang lebih ilmiah atau analisis yang lebih rinci ketika penulis menguraikan cara mengatasi kecemasan.
Kekuatan buku ini justru terletak pada keberanian penulis dalam menampilkan sisi manusia apa adanya, dengan segala kerentanannya. Ia tidak berusaha bijak, tetapi ingin hadir sebagai teman di saat kepala terasa letih dan hati yang mulai sesak. Buku ini tidak menawarkan kesempurnaan, tetapi mengahadirkan kejujuran yang langka, bahwa cemas pun bisa menjadi bagian dari proses mencintai diri sendiri.
***
رسنسي بوكو “تنڠ، كامو چوم چمس”: كتيك چمس تق ڤرلو ديسمبوڽيكن
ڤرنهكه كيت مڠلامي چمس برلبيهن كتيك مميكيركن هوبوڠن، كلوارڬ، ڤرڬاولن سوسيال، بهكن ماس دڤن؟ راس چمس سريڠكالي هادير تنڤ ڤرميسي، مڽلينڤ د انتارا ڤيكيرن يڠ ملواڤ، هراڤن يڠ بلوم ترچاڤاي، سرت كتاكوتن-كتاكوتن كچيل يڠ ڤرلاهن ممبسر. باڽق انق مودا ترجبق دالم ليڠكارن ڤرتڽائن، بڬايمان جيك؟ دان سئندايڽ؟، ممبوات كڤالا ديڤنوهي دڠن سكناريو يڠ بهكن بلوم ترجادي. چمس ڤون منجلم منجادي تامو تق ديئوندڠ يڠ هادير دالم هوبوڠن، ڤرتمانن، بهكن كلوارڬ. داري سينيله كبوتوهن اونتوق ممهامي كچماسن منجادي ساڠت ڤنتيڠ اڬر كيت تيدق سلالو ممكسكن ديري اونتوق تمڤق كوات، سكاليڬوس مميليكي رواڠ يڠ تيدق مڠهاكيمي كتيك كيت راڤوه























