gambar hanya ilustrasi. sumber: bing

Suara Kita

Suara bagaikan air mengalir.
Dibungkam, ia mencari celah.
Redam hanyalah kabut, menyelimuti Fajar sejenak.
Tapi cahaya tetap menembus membuka hari.
Tak ada suara yang benar-benar padam.
Ia hanya bersembunyi menyusun tenaga untuk kembali mengaum.
Langkah tak pernah gentar, siap menerima hantaman.
Hak-hak yang pernah hilang harus direbut kembali.
Karena kemerdekaan tak pernah pandang bulu.

***

سوارا كيت

سوارا باڬايكن ائير مڠالير
ديبوڠكم، إيا منچاري چله
ردم هڽاله كابوت، مڽليموتي فاجر سجنق
تاڤي چهاي تتڤ منمبوس ممبوك هاري
تق ادا سوارا يڠ بنر-بنر ڤادم
إيا هاڽ برسمبوڽي مڽوسون تناڬ اونتوق كمبالي مڠاوم
لڠكه تق ڤرنه ڬنتر، سياڤ منريم هنتامن
هق-هق يڠ ڤرنه هيلڠ هاروس ديربوت كمبالي
كارن كمردكائن تق ڤرنه ڤندڠ بولو

Puisi ini dialihaksarakan oleh Riausastra.com. Jika terdapat kesalahan pada penulisan aksara Arab Melayu, mohon tunjuk ajarnya ke WA 0895622119785

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini