Soto Betawi di Muka Pagi
Pada sebuah pagi di Jakarta
Duduklah disisiku
Disini, disisi kananku
Kita nikmati soto betawi di muka pagi
Hangatnya, mendamaikan jiwa yang lapar
Aromanya, menembus ruang perasa hingga jatuh sampai ke hati
Rempahnya yang alami,
Biarkan saja meramu rasa hingga lahir sebuah kenangan
Jika kau dapati hambar didalamnya,
Katakan padaku dengan pelan
Biar aku saja yang menggarami semangkok soto milikmu
Agar engkau paham betapa lamat kutatap waktu
Lalu, makanlah soto betawi bersamaku
Ditingkahi rinai hujan yang tak lagi merdu
Jika engkau telah mengerti artinya kenyang
Teguklah air putih dalam gelas kaca yang aku suguhkan
Agar engkau ingat,
Akulah: Istrimu