Kau Kembali
Tak kusangka,
Kau kembali dalam senyap
Meraba pelan-pelan
Merasuk perlahan-lahan
Seolah-olah,
Tak Kau sesali jeritan batin yang menggema
Kau sihir dengan halusinasi
Mata kami yang tak lagi seperih hati kami
Kau kini datang lagi
Tak inginkah senja menghapus bayang-bayang tentangmu?
Aku dan mereka belajar memaksa diri
Memaafkan ketakberdayaan dalam luka
Tak sanggup kutelan elegi
Kau kembali membuka luka lama
Padahal, Dia telah memaksamu usai
Tapi, Engkau lebih bebal ketimbang kerasnya batu
Hingga anak-anak negeri membaca seperti bisu
A-s-a-p!