Riusastra.com – Riau Sastra melaksanakan kegiatan perdana Soleram; Sekolah Literatur Melayu di Gedung LAMR Kota Pekanbaru dengan tema “Merawat Sastra, Menumbuhkan Adab” pada Sabtu (22/11/2025).

Ketua Riau Sastra, Azhar dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada LAMR Kota Pekanbaru. “Kami mengucapkan terima kasih kepada LAMR Kota Pekanbaru atas dukungan dan fasilitas yang diberikan,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa Soleram hadir sebagai ruang pembelajaran budaya yang menekankan pentingnya adab dan nilai sastra Melayu.

Materi utama disampaikan oleh Dr. Juswandi, S.S., M.A., Dosen FIB Universitas Lancang Kuning yang menyoroti pentingnya memahami akar sejarah dan nilai budaya Melayu, mulai dari perkembangan identitas Melayu, resam dan adat yang membentuk marwah serta budi pekerti, hingga peran bahasa Melayu sebagai dasar bahasa Indonesia. Beliau juga menyinggung struktur sosial adat, unsur-unsur budaya, serta pentingnya adab dalam kehidupan masyarakat yang beragam.

Selama berlangsungnya kegiatan, peserta terlihat antusias berdiskusi dan mengajukan pertanyaan. Suasana kelas yang hangat dan interaktif menambah nilai lebih bagi pengalaman belajar pada sesi perdana ini.

Kegiatan ditutup dengan foto bersama dan penyampaian harapan agar Soleram dapat berlanjut secara berkala sebagai program unggulan Riau Sastra dalam memperkuat literasi budaya dan memperluas ruang belajar sastra bagi masyarakat.

Tutur hadir dalam kegiatan ini beberapa perwakilan Riau Sastra, di antaranya Dewan Pakar Riau Sastra, Dr. Roziah, M.A.; Editor in Chief Jurnal Sanggam, Dr. Wilda Srihastuty Handayani Piliang, S.Pd., M.Pd.; serta Dewan Pengawas Riau Sastra, Iyai Susanti, yang turut memberikan dukungan moral bagi penyelenggaraan Soleram. Hadir pula Bendahara Riau Sastra, Bustam, bersama Sanggam Squad, Ismi Syafika, dan Riau Sastra Squad, Putra Mardiansyah, yang memastikan kegiatan berjalan lancar sekaligus memperkuat ekosistem literasi budaya di Riau.

Dengan terlaksananya pertemuan pertama ini, Riau Sastra menegaskan komitmennya sebagai komunitas sastra dan budaya yang aktif menghidupkan kembali jati diri Melayu melalui pendidikan literatur dan ruang dialog yang inklusif.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini