gambar hanya ilustrasi. sumber: bing

Riausastra.com – Warisan budaya tak benda (WBTB) merupakan unsur esensial yang membentuk jati diri dan karakter sebuah bangsa. Dalam konteks Indonesia, WBTB mencakup tradisi, ritual, seni pertunjukan, bahasa, pengetahuan, hingga praktik sosial yang diwariskan dari generasi ke generasi secara lisan dan melalui aktivitas turun-temurun. Salah satu bagian penting dari WBTB adalah permainan tradisional, yang telah lama menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat. Permainan ini bukan hanya sekadar alat hiburan sederhana, melainkan juga media pendidikan sosial yang mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, sportifitas, dan toleransi. Di tengah arus modernisasi yang dibawa oleh teknologi digital dan perubahan gaya hidup, permainan tradisional mulai mengalami fenomena penurunan eksistensi. Oleh karena itu, pelestarian permainan tradisional menjadi suatu keharusan agar kekayaan budaya ini tidak hilang dan tetap relevan bagi generasi sekarang dan mendatang.

Kekayaan Budaya dalam Permainan Tradisional Indonesia

Permainan tradisional di Indonesia sangat beragam dan mencerminkan keunikan budaya dari berbagai wilayah. Setiap permainan mengandung filosofi dan nilai yang mencerminkan cara hidup masyarakat setempat. Sebagai contoh, permainan “Cublak-Cublak Suweng” yang populer di Pulau Jawa merupakan permainan yang mengasah kecerdasan, konsentrasi, serta keterampilan komunikasi antarpemain secara tidak langsung. Di Sumatra Barat, permainan dakon atau congklak melatih kemampuan berhitung serta strategi melalui pemindahan biji dalam papan khusus aktivitas yang sangat bermanfaat untuk perkembangan kognitif anak-anak.

Dari Sulawesi Selatan, tradisi permainan “Ula Bola” mengajarkan kerjasama tim dan kelincahan, sekaligus mempererat ikatan sosial anak-anak dalam lingkungan komunitas. Sedangkan di Kalimantan Selatan terdapat permainan unik bernama “Bejuluk Kambang,” yang memerlukan keterampilan untuk melompat bambu terapung di sungai, mencerminkan kearifan lokal dan adaptasi dengan lingkungan alam sekitar. Variasi permainan ini menunjukkan bahwa setiap daerah memiliki cara tersendiri untuk mengajarkan nilai-nilai melalui permainan tradisional yang khas dan autentik.

Pentingnya Permainan Tradisional sebagai Media Pendidikan Sosial

Permainan tradisional lebih dari sekadar hiburan, ia merupakan sarana pembelajaran sosial dan nilai budaya. Menurut Prof. Dr. Sari Marta, antropolog budaya dari Universitas Indonesia, “Permainan tradisional adalah sarana pembelajaran yang kaya nilai dan mengajarkan kerjasama, kejujuran, kesabaran, dan rasa kebersamaan nilai-nilai yang esensial dalam kehidupan bermasyarakat” (Marta, 2023). Kehilangan permainan tradisional sama dengan melemahkan pondasi dasar interaksi sosial dan budaya suatu bangsa. Anak-anak belajar lebih dari sekadar aturan permainan; mereka belajar norma sosial, etika berinteraksi, dan mengembangkan kemampuan berpikir strategis.

Penelitian oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (2024) menunjukkan bahwa hanya 32,5% anak usia 7-15 tahun yang mengenal dan secara rutin memainkan permainan tradisional, angka yang menurun dibandingkan 50% pada tahun 2010. Data ini menegaskan bahwa dominasi permainan digital dan perangkat teknologi menjadi tantangan besar bagi pelestarian permainan tradisional. Hal ini berimplikasi pada berkurangnya kesempatan anak-anak untuk belajar nilai sosial dan budaya melalui media interaktif yang alami dan sederhana.

Studi Kasus dan Implementasi Pelestarian

Upaya pelestarian permainan tradisional dapat dilihat dari beberapa prakarsa di daerah-daerah Indonesia. Salah satunya adalah Kabupaten Kuantan Singingi di Riau yang menggelar Festival Permainan Tradisional tahunan. Festival ini memperkenalkan beragam permainan seperti gasing, petak umpet, dan ular naga kepada generasi muda. Dalam satu tahun sejak festival diadakan, terjadi peningkatan partisipasi anak-anak hingga 40% dalam bermain permainan tradisional (Dinas Kebudayaan Kuantan Singingi, 2023). Lebih dari itu, kegiatan ini juga mempererat hubungan sosial lintas generasi, karena orang tua dan tokoh masyarakat berperan aktif dalam mengajarkan permainan kepada anak-anak, sehingga nilai kebersamaan dan gotong royong dapat diaplikasikan secara nyata.

Selain itu, pada tahun 2025, kejuaraan Pacu Jalur yang mendunia kembali digelar secara spektakuler di Kabupaten Kuantan Singingi. Pacu Jalur merupakan lomba perahu tradisional yang sudah ada sejak abad ke-19 dan menjadi simbol kebudayaan masyarakat Melayu Riau. Kejuaraan ini tidak hanya menjadi ajang olahraga air, tetapi juga festival budaya yang mengangkat nilai-nilai kebersamaan, persaingan sehat, dan pelestarian warisan budaya tak benda. Even ini berhasil menarik perhatian wisatawan nasional dan internasional, sekaligus memberi ruang bagi generasi muda untuk terus terlibat dalam tradisi leluhur yang kaya makna. Prestasi pengelolaan acara Pacu Jalur makin memperkuat posisi Kuantan Singingi sebagai pusat pelestarian budaya tradisional sekaligus promosi budaya Indonesia ke dunia (Dinas Pariwisata Riau, 2025). Keterpaduan antara festival permainan tradisional dan even besar seperti Pacu Jalur menjadi contoh nyata bagaimana pelestarian budaya tradisional bisa hidup dan berkembang secara berkelanjutan, tidak hanya sebagai warisan masa lalu, tetapi juga sumber inspirasi dan kebanggaan bangsa.

Pengalaman pribadi dalam memfasilitasi permainan tradisional di sebuah sekolah dasar di Pekanbaru menunjukkan hasil yang sejalan. Anak-anak yang pada awalnya kurang tertarik dengan permainan tradisional justru menunjukkan antusiasme tinggi setelah proses pembiasaan. Dengan melibatkan permainan seperti gobak sodor, petak umpet, dan congklak, mereka tidak hanya mendapatkan kegembiraan, tetapi juga belajar berinteraksi secara sosial dan memahami nilai-nilai kebersamaan. Keterlibatan orang tua dan guru dalam kegiatan ini juga menjadi faktor pendukung dalam memperkuat kesadaran terhadap pentingnya pelestarian budaya.

Integrasi Permainan Tradisional dalam Pendidikan Formal dan Penggunaan Teknologi

Menurut Dr. Hasanuddin, pakar budaya dari Universitas Hasanuddin Makassar, “Integrasi permainan tradisional ke dalam kurikulum pendidikan berperan penting dalam pembentukan karakter bangsa dan pelestarian budaya. Dengan pendekatan inovatif, termasuk pemanfaatan teknologi digital sebagai media edukasi, nilai-nilai budaya dapat tetap relevan di tengah perkembangan zaman” (Hasanuddin, 2024). Hal ini mengusulkan agar sekolah dan lembaga pendidikan mulai memasukkan permainan tradisional sebagai bagian dari pembelajaran muatan lokal dan kegiatan ekstrakurikuler.

Pemanfaatan teknologi digital juga menjadi strategi alternatif yang efektif. Misalnya, pembuatan aplikasi permainan tradisional berbasis interaktif dapat menjadi media pembelajaran yang menarik bagi generasi milenial dan Z. Video tutorial yang mudah diakses melalui platform daring juga berpotensi mengenalkan kembali tradisi permainan kepada anak-anak secara luas dan menyenangkan tanpa kehilangan nilai-nilai aslinya.

Refleksi dan Rekomendasi Strategis

Melestarikan warisan budaya tak benda seperti permainan tradisional memerlukan pendekatan komprehensif dan berkelanjutan. Pemerintah di semua tingkat harus memberikan dukungan kebijakan dan anggaran untuk pengembangan program pelestarian budaya melalui festival budaya, edukasi, dan penyediaan sarana bermain tradisional di fasilitas umum dan sekolah. Dunia pendidikan harus aktif mengintegrasikan materi ini dalam kurikulum serta pengembangan karakter anak. Komunitas dan keluarga memiliki tanggung jawab besar dalam meneruskan tradisi bermain ini secara rutin sebagai bentuk penghormatan terhadap akar budaya serta pembentukan karakter sosial yang kuat.

Pendekatan kreatif dan inovatif sangat dibutuhkan, khususnya dengan memanfaatkan teknologi digital yang mampu menjangkau lebih banyak anak dan memberikan pengalaman belajar yang interaktif. Sinergi antar stakeholderpemerintah, pendidik, komunitas, dan keluargaharus menjadi pijakan utama agar pelestarian ini benar-benar efektif dan berdampak jangka panjang.

Kesimpulan

Permainan tradisional bukan sekadar warisan budaya yang patut dikenang, melainkan pilar utama dalam membentuk nilai-nilai sosial dan karakter bangsa Indonesia. Melalui pelestarian dan pengembangan yang konsisten, permainan tradisional dapat terus hidup sebagai media edukasi, hiburan, dan penguatan hubungan sosial. Dengan upaya kolektif dan pendekatan inovatif, nilai luhur budaya ini dapat diteruskan secara alami kepada generasi mendatang, menjaga keseimbangan antara kemajuan zaman dan kekayaan warisan budaya.

Daftar Pustaka

  • Dinas Kebudayaan Kuantan Singingi. (2023). Laporan Pelaksanaan Festival Permainan Tradisional. Kuantan Singingi: Dinas Kebudayaan.
  • Dinas Pariwisata Riau. (2025). Dokumentasi dan Laporan Kejuaraan Pacu Jalur 2025. Pekanbaru: Dinas Pariwisata Provinsi Riau.
  • Hasanuddin, Dr. (2024). “Integrasi Permainan Tradisional dalam Pendidikan Karakter.” Seminar Nasional Pelestarian Budaya, Universitas Hasanuddin Makassar.
  • Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (2024). Survei Mengenal dan Bermain Permainan Tradisional di Indonesia. Jakarta: Kemdikbudristek.
  • Marta, Prof. Dr. Sari. (2023). Antropologi Budaya dan Pelestarian Warisan Tak Benda. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

***

منجاڬ أاريسن بوداي تق بندا ملالوي ڤرماينن تراديسيونل: ڤيلر إدنتيتس دان ڤنديديكن سوسيال

واريسن بوداي تق بندا (و.ب.ت.ب) مروڤاكن اونسور اسنسيال يڠ ممبنتوق جاتي ديري دان كاركتر سبواه بڠس. دالم كونتكس إندونسيا، و.ب.ت.ب منچاكوڤ تراديسي، ريتوال، سني ڤرتونجوكن، بهاس، ڤڠتاهوان، هيڠڬ ڤركتيك سوسيال يڠ ديواريسكن داري ڬنراسي ك ڬنراسي سچارا ليسن دان ملالوي اكتيۋيتس تورون-تمورون. ساله ساتو باڬيان ڤنتيڠ داري و.ب.ت.ب. اداله ڤرماينن تراديسيونل، يڠ تله لام منجادي باڬيان إنتڬرل داري كهيدوڤن مشراكت. ڤرماينن إني بوكن هاڽ سكدر الت هيبورن سدرهان، مملاينكن جوڬ مديا ڤنديديكن سوسيال يڠ مڠاجركن نيلاي-نيلاي كبرسمائن، سڤوتيفيتس، دان تولرنسي. د تڠه اروس مودرنيساسي يڠ د باوا اوله تكنولوڬي ديڬيتل دان ڤروباهن ڬاي هيدوڤ، ڤرماينن تراديسيونل مولاي مڠلامي فنومن ڤنورونن اكسيستنسي. اوله كارن إتو، ڤلستاريان ڤرماينن تراديسيونل منجادي سواتو كهاروسن اڬر ككيائن بوداي إني تيدق هيلڠ دان تتڤ رلۋن باڬي ڬنراسي سكارڠ دان منداتڠ

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini