gambar hanya ilustrasi, sumber: bing

Lara Sang Panglima

Tak mungkin menyerah pada rencong Aceh, maka melawanlah ia
Tak mungkin bertahan di Gasib, menyerang baliklah ia
Tak mungkin lagi berlari, ber-gajahlah ia
Tak mungkin membawa hidup, raga kaku lah yang ia bawa
Jadilah jasad Putri Kaca Mayang wujud kesetiaannya dan Sungai Kuantan jadi saksinya
Anak sang raja telah kehilangan nafasnya

Raja Bedagai larut dalam duka
Tak mampu menjulang bahagia
Tak sanggup berlinang air mata
Raja putus kata iktiraf turun dari singgasana
Mencari ketenangan abadi lewat pengasingan di gunung ledang Melaka

Kesetiaan tak mengenal angka dan aksa
Satu setia, akhir pun jua
Panglima Gimpam pula kesatria gagah perkasa
Walau selangkah menjadi raja
Tak sekali goyah atas derita sang daulat
Larilah ia
Ikut membawa duka dan kecewa
Di belantara Pekanbaru, di mana satu halaman baru tertulis untuk seterusnya.

***

لارا سڠ ڤڠليم

تق موڠكين مڽره ڤادا رنچوڠ اچه، ماك ملاونله إي
تق موڠكين برتاهن د ڬاسيب، مڽرڠ باليكله إي
تق موڠكين لاڬي برلاري، بر-ڬاجهله إي
تق موڠكين ممباوا هيدوڤ، راڬ كاكو له يڠ إي باوا
جاديله جاسد ڤوتري كاچ مايڠ ووجود كستيائنڽ دان سوڠاي كوانتن جادي سكسيڽ
انق سڠ راج تله كهيلاڠن نافسڽ

راج بداڬاي لاروت دالم دوك
تق ممڤو منجولڠ بهاڬيا
تق سڠڬوڤ برلينڠ ائير مات
راج ڤوتوس كات إكتيرف تورون داري سيڠڬسان
منچاري كتناڠن ابادي ليوت ڤڠاسيڠن د ڬونوڠ لدڠ ملاك

كستيائن تق مڠنل اڠك دان اكس
ساتو ستيا، اخير ڤون جوا
ڤڠليم ڬيمڤم ڤولا كستريا ڬاڬه ڤركاس
والاو سلڠكه منجادي راج
تق سكالي ڬويه اتس دريت سڠ داولت
لاريله إي
إكوت ممباوا دوك دان كچوا
د بلنتارا ڤكنبارو، د مان ساتو هلامن بارو ترتوليس اونتوق ستروسڽ

Puisi ini dialihaksarakan oleh Riausastra.com. Jika terdapat kesalahan pada penulisan aksara Arab Melayu, mohon tunjuk ajarnya ke WA 0895622119785
Artikel sebelumnyaPuisi: Mendaras Riau
Artikel berikutnyaPuisi: Nestapa Tepian Melaka
Muhammad Nur Aiman
Lahir di Desa Sungai Tohor, yaitu sebuah desa yang berada di sepanjang aliran selat air hitam, Kabupaten Kepulauan Meranti, pada 8 Februari 2004. Sejak kecil hingga SMP, penulis menghabiskan waktunya di Sungai Tohor, barulah kemudian berhasil mendapatkan beasiswa pendidikan untuk bersekolah di SMAN 1 Pemali, Bangka Belitung melalui salah satu program dari CSR PT Timah Tbk. Saat ini penulis sedang melanjutkan studi di Fakultas Hukum Universitas Riau sejak tahun 2022. Beberapa karya tulis yang pernah dihasilkan dan dipublikasikan antaranya adalah dalam bentuk artikel opini seperti “Menyelisik komitmen pelajar pasca HUT Kemerdekaan RI”, “Kliktivisme: Model Baru Berdemokrasi di Indonesia” serta “Belajar dan Bersiap Menghadapi Demokrasi”. Ketiga artikel tersebut dimuat dalam kolom opini koran Rakyat Pos dalam rentang tahun 2020-2022. Selain itu, ada artikel opini ilmiah berjudul “Remaja yang beredukasi teknologi dan konselor berorientasi aksi kunci sukses Genre 4.0 Kep. Bangka Belitung” yang memenangkan sayembara artikel Genre Kep. Bangka Belitung dan juga artikel yang berjudul “Rencana Aksi Penyelamatan Mentilin (Tarsius Bancanas) Fauna Identitas Bumi Laskar Pelangi” yang membawa penulis memenangkan Lomba Opini Ilmiah Nasional dari Biozone UBB. Kedepannya penulis berharap bisa mempelajari teknik penulisan karya sastra yang baik, dan mampu menghasilkan karya yang baik pula. Tak akan melayu hilang di bumi!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini