Ketika Nostalgia Jatuh di Padang Sidempuan
Malam menghimpit dalam keletihan
bayu dingin membungkus kulit lelaki
aku belum dapat melelapkan mata
Menumpang, dan ada yang ingin menemani
mengacau mimpi indah malam sepi
dan di perbukitan ini aku belajar kembali
mengenali suara unggas serta margasatwa
yang telah lama hilang dalam diri
Tika kabus pagi, menutup kuning padi
terserlah cahaya pemalu dan menawan
di daerah asing ini tetapi serumpun dikenali
untuk aku kembali pada ruang masa kecilku
sunyi – dingin – murni – desiran
Di sini, ketika ini
nostalgia kujatuh dinihari
kulihat hutan, bukit dan gunung
masih suci untuk aku segar kembali
Tanapuli Selatan, 29 Mei 2001