Terserah Hari Esok
Lusa, aku entah di mana
Entah terbaring atau tegak berdiri
Entah hanyut atau teguh bertaut
Barangkali ada, pun tak bertempat
Barangkali bertempat, pun telah rehat
Tapi, terserah hari esok..
Toh sekuat jua selembut apa sampan ini ku kayuh
Pulau di seberang tak bakal pergi menjauh
Ia akan tetap bertempat, tanpa pernah tahu apakah kita sempat?
“Yang jelas, terserah hari esok” begitu gumamku, menenangkan..
Selagi masa belum berkabar, juga kelopak bunga belum bermekar
Jalan kita tak akan mungkin tertukar
Dan selagi matahari belum tenggelam,
kita tak lagi tahu apakah nantinya kita berjumpa malam
Semua terserah pada-Mu
Karena manusia adalah Maha Tidak Tahu..
Jakarta, 2022
