Judul buku | Teori dan Praktik Jurnalistik |
Nama penulis | Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat |
Nama penerbit | PT Remaja Rosdakarya |
Tahun terbit | September 2014 |
Cetakan | Cetak keenam, |
Jumlah halaman | 343 halaman + xv |
Ukuran buku | 15,5 x 24 cm |
Riausastra.com – Buku Teori dan Jurnalistik ini, memberikan penjelasan tentang dunia jurnalistik. Dimana bidang jurnalistik kini diminati oleh semua kalangan, terutama para mahasiswa. Dunia jurnalistik akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini, dapat dilihat dari semakin banyaknya media massa. Sementara pengetahuan tentang jurnalistik semakin berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi. Buku ini memaparkan tentang teori-teori jurnalistik yang digunakan untuk mengukur berhasil atau tidaknya suatu praktik.
Buku Teori dan Praktik Jurnalistik ditulis oleh wartawan profesional yang terkenal di Indonesia yang kini turus eksis di dunia jurnalistik. Kusumaningrat, dua saudara yang telah lama bekerja dibidang wartawan dari sebuah surat kabar nasional yang terbesar di Indonesia. Buku karangan Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat merupakan hasil buah tangan dalam dunia yang telah digelutinya selama 30 tahun. Hikmat Kusumaningrat, lahir 20 Mei 1937 di Cilegon, telah mengawali karir jurnalistiknya sebagai staf redaksi Berita LIPI (1965-1969); menjadi wartawan Mingguan Kala di Bandung (1970); wartawan Majalah Prima, Window on the World (1970-1974); redaktur penulusi buku pada penerbit NV Ganaco di Bandung (1974-1979); koresponden Harian Kompas untuk wilayah Jawa Barat (1979-1982); sebagai Editor Asia Tenggara untuk Asian Theatre Journal yang diterbitkan oleh Departement of Drama and Theatre, University of Hawai, Honolulu (1980-1985); sebagai Redaktur Pelaksana Mingguan Olahraga Bola (1982-1989); Redaktur Pelaksana Harian Mandala (1990); Redaktur Olahraga Harian Surya di Surabaya (1991-1995); hingga menjadi Kepala Biro Pers Daerah kelompok Kompas-Gramedia sampai pensiun tahun 1997. Kini beliau aktif menulis untuk beberapa media dan menerjemahkan lebih dari 20 buku dalam berbagai bidang untuk penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Perjalanan jurnalistik: Malaysia, Filipina, Hongkong, Singapura, dan Korea Selatan, yang dimanfaatkan pula untuk mempelajari praktik jurnalistik di negara-negara tersebut.
Genre buku ini termasuk buku referensi. Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat telah melalui berbagai tantangan dalam dunia junalistik, baik di Indonesia maupun di negara luar. Materi buku ini membuktikan fakta bahwa menjadi seorang jurnalistik tidak hanya sekadar mengejar peristiwa yang terjadi, melainkan bagaiman cara jurnalistik mampu menarik perhatian para pembacanya. Materi yang dijelaskan si penulis cukup membuat saya lebih tertarik untuk mengetahui dunia jurnalistik. Setiap bab yang dijelaskan oleh penulis cukup membuat saya mudah untuk mengerti. Materi yang dibahas pada buku ini jelas saja menegenai teori jurnalistik dan cara mempraktikkan dari teori tersebut. Buku ini mengusung tema populer, yang bertemakan jurnalistik. Tema pada bagian pendahulun masih berhubungan dengan tema buku yang dijelaskan si penulis. Karena si penulis ingin menyampaikan bahwa menjadi wartawan menuntut tanggung jawab yang memerlukan kecakapan dan keterampilan, serta pengetahuan jurnalistik .
Buku ini ditulis oleh penulis dengan memiliki tujuan untuk memberikan informasi kepada khalayak bahwa menjadi seorang jurnalistik tidak terjerumus hanya pada teori-teori yang disampaikan, melainkan harus mampu membuktikan dari teori-teori tersebut dengan praktik. Selain itu, si penulis juga ingin para pembaca memiliki kecakapan dan keterampilan, serta pengetahuan jurnalistik yang diperolehnya dari pelatihan atau pendidikan. Buku ini ditulis untuk mereka yang bergulat pada dunia jurnalistik, baik mahasiswa maupun para praktisinya. Struktur buku yang tertera dalam buku ini meliputi bagian: kata pengantar, prakata, pendahuluan, daftar isi, pembahasan bab 1-14, daftar pustaka, lampiran, indeks, dan profil singkat penulis buku ini. Data-data yang menduku si penulis gunakan yaitu pengalaman si penulis pada bidang jurnalistik yang menurut saya cukup mendukung data-data yang mereka peroleh.
Tugas dan fungsi utama pers adalah memberikan informasi kepada khalayak melalui media cetak maupun media elektronik. Tetapi, tugas dan fungsipers yang bertanggung jawab tidaklah hanya sekedar itu, melainkan lebih dalam lagi yaitu mengamankan hak-hak warganegara dalam kehidupan bernegara. Fungsi-fungsi lainnya, antara lain: Fungsi informative, Fungsi control, Fungsi interpretatif dan direktif, Fungsi menghibur, Fungsi regenerative, Fungsi pengawal hak-hak warga Negara, Fungsi ekonominya, dan Fungsi swadaya.
Berita merupakan suatu proses yang ditentukan arahnya. Berita tidak didasarkan pada maksud untuk memuaskan nafsu, ingin tahu segala sesuatu yang luar biasa dan menakjubkan, melainkan pada keharusan ikut berusaha mengorganisasikan pembangunan dan pemeliharaan negara sosial. Sedangkan pers barat lebih memandang berita itu sebagai komoditi, sebagai barang dagangan yang dapat diperjual belikan. Menurut pembagian kategori tujuannya ada dua macam wawancara, yaitu pertama wawancara untuk membuat berita kutipan yang disebut talking-news. Kedua, membuat berita yang didasarkan pada wawancara adalah berita-berita yang fakta-faktanya dikumpulkan melalui proses wawancara.
Kelebihan pada buku ini yaitu dari data-data yang diberikan si penulis akurat. Buku ini memberikan wawasan kepada saya dan para pemabaca bukan hanya tentang teori-teori jurnalisti, melainkan cara menuliskan suatu berita dan perkembangan dunia jurnalisti, serta teknologi yang di zaman sekarang bisa menjadi satu. Kekurang buku ini menurut saya terletak pada ukuran huruf buku ini yang terlalu kecil. Sehingga terkadang membuat saya malas untuk membaca bukunya, serta bisa membuat mata menjadi rusak. Ada pula kata-kata asing yang tidak dijelaskan secara rinci.