sumber foto asli: pixabay

Cinta yang Sempurna

POV: Airin

Betapa sulitnya mengeja cinta
Memadupadankan rasa yang ada
Seperti Bundaku
Rela sekali, tertatih untukku

Aku tak mampu mengisyaratkan isi hati
Agar Bundaku memahami
Bahwa cintanya tidak akan pernah percuma
Selalu kubalas lewat doa dalam diamku

Tubuhku tak karuan
Tak ada lagi tempat untuk jarum infus
Karenanya, pembuluh besar diambil dari pahaku

Sungguh, disayat itu sakit sekali
Terbayang akan Bundaku,
Bukankah perutnya disayat demi aku?

Allahummaghfirli wali wali dayya
Warhamhuma kama Rabbayani shigoro..

Aku sayang Bunda

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini