Dulu Bertuah Kini Berkuah
Lampu pijar tegar menerangi gelap
Gelegar petir bersambut saling sahut
Meneriaki malam tak bertepi mengusir lelap
Menumpahkan air sejuk, memelintir getir rasa di perut
Duhai hujan, yang datang membawa rahmat
Jatuh deras menyeka debu jalanan kota
Mengumbar apa pembuat sumbat
Hingga genangan pun mengurai hujat kata
“Dulu Bertuah, Kini Berkuah”
Jalan tergenang, angin sejuk menyapu
Kerikil dan pasir bercerai berai kian menganga
Mengutip sisa kenangan, di masa lalu
Jaya membangun, amanah terlupa memelihara
Petir menyisakan getir
Jalanan luas, pengendara meminggir
Antrian panjang menguji sabar
Memancing emosi, mengusik lapar
Kritik dan keluh kian bermuara
Solusi memuncak menakar dana
Mereka yang bekerja saling timpa perkara
Hujat tak usai, semua turut merana
Banjir air menjadi bukti
Tidak semua pengemban menabur peduli
Janji tinggallah janji
Pajak meninggi, hasil tak pasti
Pekanbaru, 29 Juni 2022