sumber foto asli: pixabay

Dulu Bertuah Kini Berkuah

Lampu pijar tegar menerangi gelap
Gelegar petir bersambut saling sahut
Meneriaki malam tak bertepi mengusir lelap
Menumpahkan air sejuk, memelintir getir rasa di perut

Duhai hujan, yang datang membawa rahmat
Jatuh deras menyeka debu jalanan kota
Mengumbar apa pembuat sumbat
Hingga genangan pun mengurai hujat kata
“Dulu Bertuah, Kini Berkuah”

Jalan tergenang, angin sejuk menyapu
Kerikil dan pasir bercerai berai kian menganga
Mengutip sisa kenangan, di masa lalu
Jaya membangun, amanah terlupa memelihara

Petir menyisakan getir
Jalanan luas, pengendara meminggir
Antrian panjang menguji sabar
Memancing emosi, mengusik lapar

Kritik dan keluh kian bermuara
Solusi memuncak menakar dana
Mereka yang bekerja saling timpa perkara
Hujat tak usai, semua turut merana

Banjir air menjadi bukti
Tidak semua pengemban menabur peduli
Janji tinggallah janji
Pajak meninggi, hasil tak pasti

Pekanbaru, 29 Juni 2022

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini