Teman Baru
POV: Airin
Aku punya teman baru, Bunda
Dia juga terbaring lemah di kotak kaca sepertiku
Aku ingin menyapanya
Tapi, dia terlihat begitu lemah
Andai bisa meminta,
Hadirmu, Bunda, selalu kunanti
Bunda tak hanya sekedar indah di hatiku
Namun, Bunda tak akan pernah terganti
Lihatlah, Bunda
Teman baruku gemar sekali menangis
Ayahnya sering membesuknya, seperti ayahku
Tapi, tidak dengan ibunya
Ternyata, Ibunya telah pergi untuk selamanya