Pengorbanan Ayah
Kulit mulai kasar pada jari jemari telapak tangan ayah.
Seonggok semen di genggam erat.
Oleh tangan yang tidak berdaya.
Memenuhi sesuap nasi dari Bos.
Ayah.
Setiap belaian yang aku rasakan pada pipi polos ini.
Tersurat kenangan manis saat Ayah masih muda dulu.
Goresan yang kian hari kian menipis.
Menambah bercak cabikan luka.
Dalam setiap tindakan tanpa aksi yang engkau lakukan.
Tersimpan sejuta misteri yang tidak terpecahkan.
Sehat selalu Ayah.
Anak mu akan selalu menggapai citanya hingga Sarjana.
Padang, 11 April 2022