Airin, Bertahanlah Sayang
Airin..
Aku menatapmu lamat-lamat
Lisanku tak henti menyebut asma-Nya
Wajah senduku, basah air mata
Aku mendapatimu di Ruang Isolasi
Virus yang bertahan di darahmu, semakin menjadi-jadi
Aku diam: hampa
Tubuh lemah itu kembali dibalut plastik kaca
Bublle CIPAP akan berganti Ventilator
Itu pertanda bahwa fungsi parumu akan segera digantikan oleh mesin
Sekali lagi, aku tak mau kalah oleh keadaan!
Bertahanlah, Sayang…