Darah Pertama
Malam yang berlalu adalah episode penuh kejutan
Dering handphone terasa sangat menakutkan
Jika ia telah bergema,
Aku harus kuatkan mental
Sediakan jiwa yang kokoh
Menanti kabar dari seberang sana
Ada kalanya aku mulai bosan
Kabar buruk sudah seperti santapan batin
Seperti malam-malam yang berlalu:
Airin drop,
Tali pusarnya pendarahan,
Kena virus hingga menyumbat saluran cernanya,
Dan malam ini, Airin butuh transfusi darah
Aku menemani lelakiku menyusuri kegelapan
Menembus dinginnya hari menuju PMI
Memesan dua kantong darah merah
Buat bidadari kecil yang kepulangannya selalu dinanti
Perut Airin masih bengkak
Puasa ASI masih menjadi terapi
Sebetulnya, aku tak ingin kalah oleh keadaan
Jika kekuatanku mulai rapuh,
Kupinta pada-Nya kekuatan yang baru
La hawla wala quwwata illa billah