Kojo*
Sudah hangatkah loyang itu, Mak?
Manis tubuhmu terlalu lekat
untuk sembunyi pada telur dan santan
Aku ingin cepat mengukusnya, memasak gula
yang diikat campuran tepung.
Kemudian lugu menunggu samar Suji mekar
: Tanda doamu benarbenar masak.
Tentu aku suka pandan, kau selalu tak absen memerasnya.
Demi satu jam penantian, terus aku dekap
lindap uap tubuhmu
Sisa cinta paling gaib, tak pernah pula raib.
Mak, sudah bolehkah kuangkat doa itu?
Aku ingin segera makan
melahap agung Kamboja yang kau tinggal
Sendirian.
Pekanbaru, 2022
*Kojo (disebut juga Kemojo) adalah makanan Khas wilayah Sumatera, khususnya Riau, Jambi, Bengkulu dan Palembang. Dinamakan seperti itu karena bentuk loyangnya menyerupai bunga Kamboja. Umumnya Kojo disajikan berwarna hijau dari warna daun suji dengan aroma Pandan yang khas.