sumber foto asli: pixabay

Sajak Rasulullah

Shalatan wa salaman,
‘alaika ya Rasulallah
Shalatan wa salaman,
‘alaika ya Habiballah

Ya, Rasulallah …

Izinkanlah aku menumpahkan air mata deras-deras
Setiap kali aku mengenang kisah dan tangismu pecah
pada tahun gajah, namun tetap abadi dalam sejarah
Meski bertahun berlalu sudah, tapi sabdamu tak henti jadi madah

Ya Rasulallah …

Duhai, akhlakmu yang nan mulia
meski banyak kebencian paling menyesakkan berdatangan
engkau menyambutnya dengan Al-Qur’an dan berbagi keindahan
bahwa esok, ada kedamaian yang sangat dibutuhkan

Lantaran aku di sini,
seringkali melupakan sirah nabawiyah-mu dan semua luka-lukamu
Dan kini, aku ingin membuang semua duri-duri dalam kalbuku

Biarkan daku menggenggam Islam dengan perjuangan
semoga kita, bertemu pada suatu hari nanti

(Jakarta, 2021)

Artikel sebelumnyaPuisi: Bangkit
Artikel berikutnyaCerpen: Lelaki Tua dan Lima Orang Cucunya
Muhammad Aidul Bakri (20), atau yang sering disapa Mudri ini lahir di Medan. Ia merupakan seorang lelaki yang gemar menulis apa pun yang menurutnya bisa melupakan kesedihan. Lewat pengalaman dan perjalanan hidupnya, ia berusaha membagikan pelajaran dan hikmah yang ia tangkap. Menuangkannya dalam bentuk tulisan guna untuk menyemangati dirinya sendiri dan orang-orang disekitarnya. Berupa puisi, prosa, kiat, quotes, opini, cerpen, dan resensi. Karya-karyanya telah tersebar beberapa media koran, online, dan 120+ buku antologi. Kini, Mudri sedang melanjutkan pendidikannya di salah satu Universitas Swasta di Jakarta, Jurusan Administrasi Negara. Mudri dapat dihubungi melalui: Ig: @muhammaddhri Twitter: @muhammaddhri Sur: muhammadaidulbakri@gmail.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini