sumber foto asli: pixabay

Menepis, Mengasing

Rumah puisi menjauh
Penghuninya mengasing
Waktu dulu menggurat langit berasa,
menggetar kata berjiwa

Satu puisi mengucil di sudutnya
Menepis bekas pada ingatan
Mengupas telapak di tangan
Menolak jejak dalam pijakan

Lantas melirih luruh jawabmu
Kata, rasa, nada, karya itu panjang
Sampai mati dalam intuisi makna
Meruah ke tepian akhir imaji
Cuma tak di sudut ini, juga di sayap mimpi

2022

Artikel sebelumnyaPuisi: Kota Sajian Tradisi
Artikel berikutnyaPuisi: Tradisi Badike
Pipi Suhadmida Sari
Lahir di Simpang Empat, Pasaman Barat pada 18 Juni 1988. Penulis adalah seorang istri dan ibu dari dua orang putra. Pernah menempuh S1 Pendidikan Bahasa Indonesia dan S2 Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Negeri Padang. Sekarang penulis adalah seorang guru PNS mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 6 Pasaman. Sebelumnya, penulis pernah menjadi dosen tetap di STAI-YAPTIP Pasaman Barat selama delapan tahun dan pernah pula menjadi tenaga pengajar honorer di beberapa sekolah yang ada di Pasaman Barat. Penulis pernah menulis beberapa artikel ilmiah di Jurnal Menata Prodi Manajemen Pendidikan Islam STAI-YAPTIP Pasaman Barat. Saat ini, penulis menjadi anggota Forum Pegiat Literasi Pasaman Barat dan mengasah kemampuan menulis di beberapa kelas menulis.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini