sumber foto asli: id.wikimwedia.org

Penikmat Hidup

Bagaikan seruni di atas Tengger
Tak henti mendaki tanpa alas kaki
Dan tak peduli terik matahari
Karena hasrat masih berselubung di dada

Kala itu raga masih menyanjung pagi
Belum mengenal permainan kurcaci
Yang bengis dan cerdik
Hanya sekedar berlari kecil di ladang orang

Jiwa penguasa masih menggebu
Gelora keangkuhan membara di setiap bilik
Menyeret peradaban manusia
Ke dalam jeruji besi hingga lalai

Sedangkan pemulung malam
Dan kurir kemanusiaan
Menjadi buaian keadilan
Yang masih berjuang dan di perjuangkan

Rona senja di depan pelupuk mata
Mengisyaratkan kedamaian akan datang
Bersama Sang Agung
Membidik nestapa hingga akhir hayat

Probolinggo, 17 Januari 2022

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini