Gadis Temaram di Tengah Hujan
Seorang gadis melumat temaram di tengah hujan
Mengamati tiap bulir menampar pipinya yang ranum
Bibir bergetar seperti debaran guntur tak mau luntur
Terseok-seok menjadi buntung
Atas kekesalan kian tumpul
Seorang gadis melumat temaram di tengah hujan
Merasa ringsek seperti kaleng ditendang pecundang
Duka-duka menganga menjelajahi tiap inci harinya
Hidup terjeda sebab hal-hal brengsek
Menyobek bulan dan serpihannya jatuh di napasnya yang parau
Seorang gadis melumat temaram di tengah hujan
Pulang ke rumah
Mendapati bohlam jalan redup seperti hidup tak terhirup
Tersandung masa lalu enyah berlalu
Bersemayam di dadanya yang basah
Seorang gadis melumat temaram di tengah hujan
Sibuk tiap malam mengais mata air yang tak pernah habis
Hanya keruh ketika kemarau melanda mata
Sayup-sayup ia memuntahkan jelaga terselip di gigi
Berkumur dengan air talang rumahnya
Seorang gadis melumat temaram di tengah hujan
Duduk sendiri di bawah meja
Memungut satu per satu air mata
Tumpah di lengannya
Lalu tertawa hingga fajar tiba
Gresik, 19 Januari 2022