Mahda di Langit Senja
Dua detik aku terlena dengan goresan putih yg menari disana
Lima detik aku tersadar
Jika sketsa di balik goresan putih itu adalah dirimu
Berdiri di bawah payung biru
Wajahmu tampak sayu dengan sebatang cerutu
Yang sedari pagi menghisapmu
Kepulan kelabu membentuk awan
Mengiyakan jika di atas ubun-ubunmu terbungkus mendung
Apa karena decitan bangkai-bangkai jalang itu?
Yang kadang pagi memuja dan malam menindih dzolim
Ah, jangan kau endus wanginya
Jika kau tak ingin mati bersamanya
Sudahlah, hiraukan mereka
Kembalilah menjadi Rider Lima Waktu
Mengalirkan birunya cinta di setiap penjuru
Karena senyum dan semangatmu adalah peluru bagi sang waktu
Pasuruan, 16 Januari 2022