sumber foto asli: pixabay

Petuah Bioma Hasrat

Dek, ada apa denganmu? Wajahmu terlihat lusuh. Kulihat banyak sekali semak-semak belukar bergelantung disana.

Kau tau? Aku tidak baik-baik saja, neng. Saat ini hutan sabana merayuku untuk menjadi salah satu penghuninya. Disana panas, akan ada banyak lautan pasir yang memebentang pengap. Iklim yang terlalu kering, temperatur yang panas, dan curah hujan yang entah kapan datang.

Jujur, aku tidak bisa menjadi penghuni tetapnya. Aku ingin lebih maju. Mengubah hidup di tengah-tengah kerlap kerlip kota. Siapa tau, nanti aku bisa menjadi lentera dalam gubuk kecil kita.
Ah, tapi itu tak mungkin.

Dek, disini aku adalah tiang di rumah ini. Pengganti bapa yang tujuh tahun lalu lebih memilih pergi ke lubang cacing penghisap darah.
Kau tenang saja, kelak angan-anganmu akan jadi nyata. Disini aku berdiri di belakangmu, menjadi penguat di saat dinding pertahananmu mulai runtuh. Aku akan jadikan kepala menjadi kaki. Aku akan jadikan pagi, siang, dan malam sebagai pengais rejeki.

Tenanglah, usah kau gundah. Hujan tak selamanya turun, akan ada pelangi yang tersenyum.
Pasti, aku yakin.
Bersabarlah, kelak cuaca kan cerah bersinar.
Entah esok, lusa, atau tahun depan
Kita tinggal menunggu, kapan waktu itu kan bertalu

Pasuruan, 31 Desember 2021

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini