Tepi Rindu
Sudah bertahun menimbun rindu pada seorang kasih
Dari musim kemarau hingga musim hujan
Kembali lagi ke musim kemarau
Berulang seperti mengayuh roda sepeda
Lelah, hai wanita kelak berakhir sendiri?
Nuansa hening menyertai malam
Suara hati seorang elakshi bertudung sendu
Menjerit kesakitan
Berjalan tertatih di hutan bambu
Payung merah jambu
Menjadi senjata penyelamat di kala derasnya hujan
Dan badai menyekap tubuhnya
Melihat kematian menari di pelupuk mata
Alena wanita cerdas berdiri di muara tinggi
Mengadu segala rasa yang berkecamuk lara
Mencari kententraman jiwa
Tanpa henti menggema doa dengan lembut
Hanya sepucuk suratan takdir menanti senja
Dan pada saatnya sutra putih
Kembali merangkul kepingan raga
Bersujud pada Sang Ilahi
Probolinggo, 15 November 2021