Tanpa Judul
(Untuk perempuan jauh)
Hari itu cerah,
Dan mengenangmu tidak pernah sudah
Menghangatkan lagi kopi yang menjelang ampas, atau bumbu-bumbu awan yang keluar dari cerobong kereta api,
Tepat mengepul di atas kepalaku
Menyambung menalar
Aku ingin satu tumakninah dari seluruh kyusukmu bersendiri
Di Maroko jauh, aku musyriq yang mendengarkan siar hari berlalu di ufuk pagi
Kemudian ombak-ombak itu, kumpulan basah menyentuh bibirmu lembut,
Meski hari selalu angkuh
Kini kita sekawanan yang mengepung dalam kelam malam
Saat bulan bintang kawin di altar langit
Sampai kaudatang lagi pagi esok,
Mengingatkan beberapa hal penting setelah itu.
“selamat bertambah usiamu,
Nona Fidya”
Padang, 2021