Manusia Lini Masa
Di sebuah kafe suasana remang
Perempuan paruh baya sedari tadi serius menatap layar gawai; sembari sesekali tengok kanan kiri
Dia tiba-tiba geram
Mata menatap tajam
Tangan kiri memukul meja
Jemari tangan kanan bergoyang terus menyusun aksara
Di pojok lainya ada tawa pecah
Berjingkrak girang tak karuan
Tiga wanita muda becakap dengan senang
Mata berbinar setelah berpaling dari layar
Kemenangan atas taruhan
menahan deru kentut mungkin, “gumamku.”
Duduk tersebar penuhi ruang kopi
Satu meja, satu kursi, jiwa-jiwa tanpa kata
Tertawa, meratap, bergumam, marah semua dilakukan sendiri-sendiri; apakah ini cerminan hidup mandiri?
Melihat mereka seperti aku sedang bermain ular tangga
Setiap ekspresi adalah mata dadu; sungguh tak tertebak
Apakah itu bahagia?
Ah, entah
Mungkin sudah lazim zamannya
Tua muda menjadi manusia lini masa.
Surabaya, 13 November 2021
Terima Kasih Riau Sastra, sudah memuat tulisan saya, sangat membahagiakan