Surat Bulan Desember
Untuk temanku Piet,
Masihkah kamu berbaju jelaga? Dan dari sana kau mendapat gelar: Piet Hitam. Bukan berarti hatimu hitam. Sekelam jam 7 pagi, awal Desember. Namun putih. Secerah salju musim dingin, awal Januari.
Aku selalu ingat. Senyummu pecah saat berseluncur di cerobong asap rumah-rumah tua. Tawamu lepas saat kau baca surat-surat di dalam kaus kaki yang tergantung rapi di perapian batu bata. Kau tukar dengan stroopwafeltjes. Atau permen-permen licorice. Riang anak-anak menggelegar di sudut kanal-kanal. Menanti tas karung yang kau pikul di punggung bongkokmu. Hadiah raport ujian hidup. Setahun.
Kita sudah berlayar dari Spanyol ke Belanda. Berabad-abad. Dengan perahu kayu yang tak pernah lapuk.
Orang-orang dewasa memang buta. Tak melihat kita. Namun anak-anak punya kacamata. Memandang kita nyata.
Terima kasih atas pertemanan kita. Atas langkah-langkah kecil di sudut kota. Atas peluh yang berpesta. Atas kata-kata yang tak pernah menderita.
Dari sahabatmu,
Sint Nicolaas
Amsterdam, 10 November 2021
keren sekali puisi Dokter Raka….
Makasih makasihhhh atuh ElJe