Bunga Madah Luka
Lihatlah searah angin utara
Disana pernah bunga merekah indah
Mengukir madah dipesisir pantai
Dari sepenggal kata-kata yang tertinggal
Diulurlah senyum dalam lidah terkulum
Pasir Sri Laksamana itu manangkap malam
Meranyahlah kami di Andam Dewi
Terkadang tempat menongkah Asa
Dalam Lukisan selat asmara
Senandung syair pembela itu mulai terkunci
Tatkala bungaku mengeluh rindu
Karena arah langkah tiada searah
Terpentallah jauh lama berpisah…
Seolah tak punya juru penengah
Empat purnama merantai jiwa
Mengeranglah Lidah sesal tak sudah
Menyeranglah kata dibuang-buang
Darah muda darah terbilang
Merintih perih hati tersisih
Senandung ini mengoyakkan hati
Berhentilah meranyahkan cinta…
Bungaku bermadah luka
Mendodoi jauh ke hilir sana
Disana….
Diterjang ombak angin utara
(Bengkalis)