Hululiala Lintang
Hai Ri[a]o[u],
Kami temukan tubuhmu sedang bermain riang bersama alam
Pematang sawah, menyanyikan lagunya untukmu
Hululiala lintang
Dijatuhkannya harapan kesuburan dari tubuh tanah dan do’a air matamu
Masa tua yang disinari mentari membuat taring-taring yang ingin tumbuh
dalam badan tanah menjadi kerontang kesengsaraan
Kami pungut butir-butir air mata yang telah berceceran dimana-mana
dan sepasang tangan ini meletakkannya di sekujur tubuh pohon yang renta
kaki berjalan menyusuri sungai yang melintang di sekitarnya
berlari pontang-panting mengelilingi lingkungan yang akan sirna
kucabuti keliaran rumput yang telah merebut makanannya
kemudian kami timbun dengan secercah do’a harapan