Catatan Malam
Di balik gemerlap kota, gadis kecil berwajah kuyu berjalan menyusuri trotoar
wajahnya pucat membelah malam
bajunya kumal, rambutnya lusuh berantakan
kantung matanya bengkak penuh debu dan polutan
hidungnya kemerahan, menghirup asap knalpot dari riuh kendaraan.
Dari ke dua bola matanya, berlayar segala kesedihan
gigil malam terus meremas tulang-tulang
mencabik tangan, kaki bahkan harapan
gadis kecil, kau tumbuh dalam buai desing mesin
mengakrabi lagu paling berisik,
memungut sen dari limbah pabrik-pabrik
gadis kecil, kau tumbuh dalam perih isak air mata bukan, dalam dekap hangat ayah bunda.
Bintang, di malam ini
maukah kau berdoa :
agar ia lelap dalam tidurnya
saat sinar mentari merengkuh tubuhnya, ulas senyum tersungging di bibir mungilnya.
Bulan, di malam ini
maukah kau berdoa :
agar, ia sanggup menahan getir pahit yang menusuknya
melewati amuk gelombang hidup tiada habisnya
menjalani hari-hari, tahun-tahun dengan rasa tangguh di dada.
Lamongan, 26 September,2021