Gemuruh Riuh
Ada perasaan yang kian beringas
Menindas-nindas, melindas
Seperti burung elang yang mencabuti daging-daging mangsanya
Kesekian kali
Perasaanku menjadi binatang buas
Mencakar, merobek, mencabik-cabik
Dinding sunyi malam yang sadik
Aku merapal banyak bahasa dalam kepala
Memaksa pikiran untuk tenang dan terbiasa
Namun badai-badai itu adalah angin puting beliung
Menjerat kenangan pedih yang menerjang
Pada suatu malam
Secara tiba-tiba
Gemuruh di dadaku berontak
Sungainya meluap membludak
Kau telah kutelan sendiri
Bersama ingatan yang masam
Membuat kecut mengerucut ruang-ruang napas
Tenanglah jiwa
Sekali lagi aku berkata
Kemudian hanya turun hujan
Tanpa badai-badai dan ombak berkejaran
Menata jiwa yang porak-poranda
Riau, 2021