Aku peluk anakku kuat-kuat
Aku redam gelisahku dalam doa
Aku hapus bias-bias ketakutan
Aku risau masa yang berganti tak lagi kusinggahi
Kupeluk anakku erat-erat
Aku berjanji pada semesta yang membisu
Zaman tolong jangan biarkan kebebasan menikam waktu
Kupilihkan teman terbaik di kala masih gulita
Kekalutan hati para ibu
Terngiang di bibir senja
Aroma pelangi tak lagi mewangi
Berganti sunyi yang enggan menepi
Para ibu mengaduk-aduk perasaannya
Ada tamu yang bertandang tanpa restu
Saat disebut namanya, mereka meradang
Keangkuhannya melangit, siapa yang tak tahu
Lalu, para ibu mengadu pada raja
Raja berucap santai: “Mereka sahabat baikku”
Para ibu bimbang menimbang rasa
Sahabat tentu saja bukan pengkhianat
Sahabat semestinya penuh amanat
Jangan sampai sahabat menikam dari muka dan belakang
Aku kembali menyapa para ibu
Aku dan para ibu sama saja
Memikirkan ruang dan waktu di masa nanti
Apakah masih ada untuk buah hatinya
Atau generasi akan sirna ditelan sejarah
Aku peluk anakku
Para ibu juga memeluk anaknya
Tak tahu harus bicara apa
Mereka adalah sahabat, takkan bisa diganggu gugat